Jakarta- Kondisi ekonomi yang masih lesu ternyata tidak hanya berpengaruh terhadap penjualan mobil melalui agen pemegang resmi atau APM. Penjualan di pasar importir umum (IU) di Tanah Air juga mengalami kondisi 'setali tiga uang'.
Seperti dituturkan Sales Advisor dari Supreme Car, Monique, untuk penjualan mobil CBU atau completly built-up di dealer yang terletak di kawasan Sultan Iskandar Muda, Jaksel ini juga mengalami penurunan yang cukup drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Turun juga, sekitar 70 persen. Mobil yang masih jadi penyumbang terbesar Toyota Alphard, Vellfire, dan Harrier," ungkap Monique saat berbincang dengan OTOMOTIFNET (28/12).
Lebih lanjut Monique mengatakan, faktor yang mempengaruhi penjualan mobil-mobil import ini antara lain, PPnBM dan kondisi perekonomian yang belum stabil. Jadi, konsumen memang lebih memiliki menyimpan uangnya dibanding harus membeli mobil baru.
Biar begitu, menurutnya bukan berarti tak ada yang bisa dijual dari mobil CBU. "Rata-rata sih masih mobil Jepang yang laku, tapi kalau lainnya seperti Mercedes-Benz S500 dan Porsche Macan juga banyak peminatnya," tambahnya.
Namun, dengan kondisi seperti saat ini pihaknya masih tetap yakin jika pasar mobil CBU masih menjanjikan.
Terlebih, untuk pasar IU sendiri memang memliki segmen yang berbeda. "Jika orang yang pernah membeli mobil CBU, pasti akan beli lagi. Karena berhubungan dengan prestise dan mobil import spesifikasinya lebih lengkap," pungkasnya. Arief (Otomotifnet.com)