Melakukan tes ban basah selama dua hari (25-26/1) di Sirkuit Paul Ricard, Prancis tampaknya belum puas bagi Pirelli. Pemasol ban tunggal F1 musim ini masih tetap mengajak tim Red Bull, Ferrari, dan McLaren untuk kembali menjajal ban basahnya. Pasalnya, hasil sesi sebelumnya dianggap kurang memuaskan.
Hal ini dikarenakan cuaca dingin di Prancis sedikit mempengaruhi tidak maksimalnya performa ban meski lintasan sudah dibuat sebasah mungkin. Ban basah ini memang dibuat untuk seri yang berlangsung di negara yang seri hujan seperti Silverstone (Inggris) dan Sepang (Malaysia).
Hasil tes untuk kondisi seperti di Silverstone memang dimungkin memakai hasil tes di Paul Ricard lalu. Akan tetapi bagaimana dengan Sepang yang beriklim tropis? Pertanyaan ini pun diutarakan oleh Paul Hembery selaku pemimpin Pirelli Motorsport.
"Kita melakukan tes di negara yang majortitas memang beriklim dingin, lalu bagaimana jika di sirkuit di negara yang beriklim tropis tapi memiliki curah hujan tinggi? Contohnya seperti di Malaysia," kata Paul Hembery.
"Malaysia memiliki curah hujan tinggi, tetapi suhu lintasan juga panas. Ini berdampak pada performa kompon ban. Maka dari itu kondisi alam dan cuaca sebuah negara juga mempengaruhi hasil tes ban basah ini. Namun sampai saat ini hasil tes performa ban masih dinilai mendukung untuk balapan di Sepang, kita akan mengevaluasi lebih lanjut," tambahnya.
Sebelum seri pembuka F1 di Singapura akhir Maret mendatang, Pirelli mengusahakan akan menjadwalkan lagi tes ban basah di trek di negara beriklim tropis, perihal waktunya kapan masih belum diumumkan. (otomotifnet.com)