Jakarta - Tren memasarkan aksesoris dan spare part kendaraan secara online, saat ini sepertinya juga sudah diikuti oleh para pemilik bengkel atau toko spare part konvensional. Hal ini dilakukan karena melihat pasar yang cukup besar dengan strategi marketing tersebut.
Cara ini bisa jadi dilakukan dengan maksud menyelamatkan eksistensi bengkel atau toko yang memang sudah berjalan. Bahkan, pendapatan dengan berjualan secara online kini bisa lebih besar dibandingkan dengan penjualan secara offline atau di bengkel dan toko.
Seperti diutarakan oleh Wilbert, empunya WB Racing, Service & Spare part (Importir) Specialist Sport & CBU di Jalan Ciledug Raya, No 73, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, dengan melakukan penjualan secara online yang sudah dilakukan sejak 2 atau 3 tahun lalu, untuk keuntungan dan sistemnya sendiri memang lebih praktis.
“Sekarang pembelian memang lebih banyak ke online, dengan presentasi 60 sampai 70 persen online dan 30 persen ke bengkel,” papar Wilbert ketika disambangi OTOMOTIFNET di bengkelnya.
Lebih lanjut Wilbert mengatakan, untuk saat ini memang masih ada konsumen yang biasa datang ke bengkel atau ke toko karena tidak semua orang memilih belanja secara online karena masih khawatir adanya penipuan dan ingin melihat barang yang dibeli secara langsung.
"Mungkin ke depannya, toko juga bisa jadi pegangan. Ketika orang berjualan secara online, konsumen akan melihat si penjual ini punya toko atau tidak, spesialis atau tidak. Jadi lebih aman," tambahnya.
Lalu, dengan menjamurnya penjualan secara online apakah akan mematikan bengkel atau toko konvensional?
"Tergantung, kalau barang yang dijual dari luar negeri tidak akan mematikan toko karena yang megang baru sedikit dan orang akan tetap nyari ke toko," pungkasnya. (otomotifnet.com)