Mumpung Weekend Lakukan Pengecekan Paska Turing Lebaran, Cegah Biaya Membengkak!

Sabtu, 23 Juli 2016 | 10:50 WIB

Jakarta - Pemeriksaan kendaraan bukan hanya pada saat ingin melakukan perjalanan saja, tapi sesudahnya juga harus nih. Yuk lakukan pengecekan setelah turing! Mumpun sedang akhir pekan, sisa-sisa turing liburan Lebaran kemarin yuk diberesin.

Hal ini untuk memastikan kalau kendaraan yang habis dipakai masih dalam kondisi baik, kalau pun ada yang tidak beres, dapat diketahui lebih cepat sebelum bertambah parah, dan kerusakannya menjalar ke bagian lainnya, jangan sampai dibiarkan terlalu lama.

Berikut ini beberapa item yang sejatinya dicek setelah melakukan perjalanan jauh atau turing. • (otomotifnet.com / Fariz)

Cek volume oli dengan melihat tanda pada stik tutup oli

Mesin
Sebagai sumber utama penggerak motor, mesin sudah sepatutnya mendapatkan perhatian lebih setelah melakukan perjalanan jauh. Medan yang tidak menentu dapat membuat beberapa part kotor dan harus dibersihkan.

“Sebaiknya langsung lakukan servis ringan, dengan membersihkan karburator atau throttle body, cek kondisi filter udara, busi, dan oli. Untuk motor skutik ada tambahan untuk servis bagian CVT-nya,” ucap Wahyu, salah satu mekanik Mr. Montir Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.

Hal ini juga diiyakan oleh Tedy dari Jiester Moto Modification Shop yang juga melayani servis, “Untuk motor injeksi, sebaiknya lakukan servis dengan metode infus, ini akan memperlancar semprotan injector serta merontokkan kerak yang ada pada kepala piston dan kubah head.

Untuk motor yang menggunakan pendingin cairan coba cek kondisi radiator, dianjurkan pakai cover untuk melindungi kisi-kisinya dari pentalan kerikil, tapi jangan sampai memakai cover yang dapat menghambat angin, karena tidak dapat mendinginkan mesin secara sempurna,” ucap Teddy.

Lihat kondisi kisi-kisi radiator, sebaiknya pasang cover

Cek, Setel, Lumasi
Pemeriksaan ini bisa dimulai dengan cek volume minyak rem, bisa bahaya nih kalau minyak rem sampai kurang atau bahkan kosong.

“Volume minyak rem bisa dilihat pada master rem, biasanya ada garis yang menunjukkan lower yang artinya batas terendah. Jangan sampai minyak rem berada di bawah garis itu, seharusnya minyak rem tidak akan habis kalau tidak ada kebocoran,” lanjut Teddy.

Selanjutnya cek volume air radiator pada tabung reservoirnya, supaya motor tidak mengalami overheat.

Pastikan volume air radiator cukup, jangan tunggu overheat

Rem belakang yang masih menggunakan teromol, bisa dikencangkan sendiri dengan memutar mur pengunci atau menggunakan kunci pas 12 mm, “Untuk mengetahui kampas belakang yang sudah tipis atau habis, bisa dilihat dari jarum yang berada tepat di gerigi paha rem,” tutur Wahyu yang ngebengkel di bilangan Pondok Gede.

Rantai sebagai penerus daya dari masin menuju roda belakang jangan sampai ketinggalan, letaknya yang berdekatan dengan roda membuatnya lebih cepat kotor. Terutama jika pengemudi usai melewati jalan berdebu dan bertanah, sebaiknya lumasi menggunakan chain lube yang sudah banyak dijual di pasaran, agar tetap lentur dan tidak keriting.

Lihat ketebalan kampas rem belakang dengan tanda ini, jika berada di posisi paling kiri menandakan kampas sudah habis

Kaliper cakram sebaiknya ikut dibersihkan, jangan sampai piston macet atau debu memakan cakram, “Sebaiknya kaliper dibersihkan terutama jika habis terkena banjir dan jalan yang berlumpur, karena akan membuat piston kaliper macet dan kotoran yang menumpuk akan menggerus cakram,” wanti Teddy yang tinggal di bilangan Cengkareng, Jakbar.