HOCKENHEIM - Pembalap F1 pertama asal Indonesia, Rio Haryanto didapuk menjadi salah satu dari 6 pembalap yang hadir di konferensi pers FIA jelang F1 Jerman, Kamis (28/7).
Rio Haryanto hadir di konferensi pers FIA itu bersama dengan Sebastian Vettel (Ferrari), Daniel Ricciardo (Red Bull), Nico Hulkenberg (Force India), Felipe Nasr (Sauber) dan rekan setim Rio Haryanto, Pascal Wehrlein (Manor Racing).
Rio mendapat giliran kedua disodorkan pertanyaan oleh panelis FIA setelah pertanyaan pertama disodorkan kepada Sebastian Vettel.
Pertanyaan yang dilontarkan adalah perihal performa Rio Haryanto sejauh ini, terutama sesi kualifikasi, yang bisa mengimbangi rekan setimnya. Statistik hingga F1 Hungaria lalu adalah Rio Haryanto 5 menang di sesi kualifikasi.
"Benar, hasil yang bagus dapat tampil kompetitif di kualifikasi. Namun saya pun ingin meningkatkan penampilanku di saat lomba."
"Memang saya beberapa kali melakukan strategi berbeda dengan Pascal. Untuk bisa lebih baik saya terus berusaha untuk itu," ujar Rio Haryanto.
Pertanyaan selanjutnya yang diajukan kepada Rio Haryanto adalah terkait dengan kabar terkait kiprah Rio Haryanto di F1 musim ini.
"Saya terikat kontrak setahun dengan Manor dan ada kewajiban yang kami mesti penuhi. Sampai saat ini manajemen kami sedang berusaha keras. Ucapan terima kasih kepada tim dan masyarakat Indonesia yang terus mendukung saya."
"Semoga saya bisa terus berlaga hingga musim ini berakhir," ujar Rio Haryanto.
Redaksi Otomotifnet sempat mengorek informasi perihal kepastian Rio Haryanto di musim ini setelah F1 Seri 11 Jerman ini.
"Kami akan terus berusaha keras buat Rio untuk bertahan di F1. Tidak hanya musim ini tapi tahun-tahun berikutnya," ujar Piers Hunnisett selaku manajer Rio Haryanto.
Pihak Kemenpora yang berjanji mengawal Rio Haryanto untuk membantu pendanaan Rio Haryanto musim ini pun melemparkan handuk alias menyerah yang berarti tidak menepati janjinya.
Solusi yang masuk akal adalah Rio Haryanto menampung dana sponsor dari pihak mancanegara. Pasalnya, tidak sedikit sponsor dari luar negeri.
Terutama negara tetangga dari Singapura dan Malaysia yang berminat menjadi sponsor Rio Haryanto.
Meski pihak manajemen Rio Haryanto bersikukuh berpatokan pihak-pihak yang mendukung Rio Haryanto haruslah dari Indonesia karena rasa nasionalisme dan cinta pada Indonesia.
Idealisme itu perlu, namun di kondisi Rio Haryanto rasa profesionalisme itu lebih penting.
Harapan masyarakat Indonesia adalah Rio Haryanto kudu bisa menuntaskan F1 semusim penuh tahun ini dan juga tahun-tahun selanjutnya.
Kalau tak ada sponsor dari domestik, tidak ada salah memburu investor dari mancanegara. (otomotifnet.com).