Banyuwangi - Bagi yang belum pernah menyambangi Banyuwangi akan mudah menyebut Kabupaten paling timur di pulau Jawa itu sebagai lokasi yang gersang ataupun tandus. Tenang, Anda tidak sepenuhnya keliru. Tapi segeralah menyadari bahwa kabupaten seluas 5.782,50 kilometer persegi itu sangat pantas jadi destinasi penting buat dikunjungi.
Bukan karena lokasinya yang di seberang barat pulau Bali, banyak wilayah eksotis yang terhampar di wilayah berjuluk “Sunrise of Java” itu. Paling tidak ada 32 titik wisata yang bisa dimasukkan ke agenda kunjungan di seantero Banyuwangi yang wilayahnya lebih luas dari pulau Bali itu.
Memanjakan Mata
Kami memilih lokasi di arah Selatan dari pusat kota. Ya, kami menyambangi area Taman Nasional Meru Betiri. Areal seluas 58.000 hektar itu juga berdampingan dengan lokasi hutan produksi milik PTPN XII yang menghasilkan kayu, coklat, karet dan berbagai tanaman ekonomis lainnya.
Rute yang kami lewati adalah Banyuwangi-Jajag-Pesanggaran-Sungai Lembu-Kandangan-Sarongan-Pantai Rajegwesi. Sekitar satu kilometer dari pantai Rajegwesi ada Pantai Sukamade, berada di area Teluk Ijo atau yang banyak disebut sebagai Green Bay. “Lokasi ini lebih ramai dari biasanya pada bulan delapan (Agustus) sampai bulan sepuluh (Oktober),” jelas Ibu Wati, pengelola rumah makan di pantai Rajegwesi.
Pada rentang bulan tersebut disebutkannya jadi musim bertelur penyu samudera di Teluk Ijo. Sejurus kemudian menjelaskan bahwa lokasi sejauh 81 kilometer dari kota Banyuwangi itu bisa ditempuh dengan banyak moda angkutan. “Bisa juga pakai kendaraan sewa buat ke Rajegwesi atau ke Teluk Ijo,” sambil menunjuk sejumlah jip yang sedang mengangkut sejumlah turis asing.
Biayanya, menurutnya lagi, sekitar Rp 800 ribu untuk rute pulang-pergi dari kota Banyuwangi. “Untuk menginap di Teluk Ijo, ada homestay yang tarifnya Rp 300-500 ribu buat ramai-ramai dan melepasnya tukik (anak penyu) pagi-pagi waktu masih gelap,” jelasnya panjang lebar.
Namun kalau hendak menempuh lokasi ini dengan kendaraan pribadi tidak terlalu susah. Meski umumnya lebar jalanan tidak lebih dari 5 meter, rambu penunjuk jalan ke lokasi wisata terbilang lengkap. Bahkan di dalam area PTPN XII ada penunjuk arah yang terawat.
Memang kondisi jalan berspek makadam mendominasi rute di dalam area taman nasional. Tetapi itu bisa tertepis dengan pemandangan yang asri. Variasi perkebunan karet dan tanaman produktif lain, sawah subur, perbukitan, serta pantai bisa menyita perhatian. Dan karena kondisi jalan itu, disarankan untuk mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang terkendali.
Untuk masuk ke kawasan Taman Nasional Meru Betiri dipungut biaya Rp 10.000 untuk satu mobil plus Rp 7.500 per penumpang. Jelas terjangkau, apalagi sodoran harga makanan besar di sana juga terbilang wajar. Satu porsi ayam penyet dan telur ceplok dihargai Rp 20.000.