Jakarta - PT General Motors (GM) Indonesia tengah mempertimbangkan untuk memasarkan Trailblazer di Tanah Air. Kemunculan SUV besar ini di pameran otomotif di ICE BSD, Tangerang, Banten Agustus lalu juga merupakan upaya mempelajari respons pasar.
Jika saja positif, maka kehadirannya akan memperkaya model mereka setelah cHEVROLET Trax dan Captiva.
“Trailblazer dianalisis, apakah bisa melengkapi (model) untuk pasar Indonesia. Kami tunjukkan di sini agar orang melihat kami memiliki SUV dan Compact SUV. Sekarang tunjukkan satu lagi, ingin lihat respons pasar seperti apa,” terang Yuniadi Haksono Hartono, Public Relations and External Affairs Director GM Indonesia.
Lantas apakah masih ada peluang luas, mengingat Trailblaser harus berhadapan dengan Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport?
Yuniadi menunjuk, jika calon konsumennya kelak adalah orang-orang yang tak jauh dari pemakai Captiva saat ini.
“Sebetulnya kalau lihat profil, seperti komunitas Captiva. Mereka ingin sesuatu yang beda,” ujarnya. Ia mengakui, tidak bisa bermain dalam jumlah besar di segmen ini, merujuk pada struktur pasar yang ada.
“Kami tidak mengejar sesuatu yang sangat besar. Kita ingin kejar konsumen yang ingin merek Amerika, mensyaratkan unsur safety yang tinggi dan kenyamanan. Konsumen yang tidak suka hal-hal yang mainstream,” paparnya seraya belum mengirim sinyal kapan model ini mengaspal.
Adapun konsentrasi GM Indonesia saat ini pada Captiva dan Trax. The All New Captiva baru saja diluncurkan dengan fitur Hill Descent Control, Hill Start Assist, Rear Cross Traffic Alert, Side Blind Zone Alert dan Electronic Stability Control. Juga Chevrolet MyLink, sistem infotainment yang memudahkan dalam mengakses lagu favorit dan semua kontak. Dengan semakin berkembangnya market SUV, Chevrolet mestinya bisa memainkan momen ini dengan baik. Seperti apa lagi jurusjurus jitunya? • (otomotifnet.com/Iday)