First Drive Astra Toyota Calya G M/T & A/T

Parwata - Sabtu, 17 September 2016 | 15:35 WIB

(Parwata - )

Ajakan PT Toyota Astra Motor untuk menjajal MPV LCGC andalannya Calya bikin penasaran, akan seperti apa performanya diajak jalan seputaran Bandung hingga Garut, Jabar

Jakarta - Tidak sampai menguji kapasitas, sebab Calya tipe G jatah OTOMOTIF hanya dimuati 4 penumpang, bukan full hingga 7 penumpang. Toh jumlah ini terasa ideal, mengingat bagasi dipenuhi tas bawaan, berikut aneka cemilan dan boks minuman. Namun pengujian sesungguhnya adalah kombinasi rute menuju Garut bakal melewati jalur yang cukup ‘kejam’ yakni tanjakan dan turunan ekstrem di daerah Nagreg, belum lagi jalur tol Cileunyi sepanjang 34 km.

Dari Bandung menuju Garut, OTOMOTIF kebagian varian bertransmisi otomatis. Selepas gerbang tol Pasteur, performa mesin 3NR-VE di balik kap mesin masih terasa mencukupi untuk memboyong 4 penumpang plus barang bawaan. Memang, jangan berharap terlalu banyak ketika jalan tol mendekati Cileunyi yang menanjak panjang. Mau tak mau, beberapa kali mesti kickdown untuk tetap mendapat torsi maksimalnya yang sebesar 87 dk.

Berikutnya ketemu Nagreg, kawasan yang sering bikin mobil berhenti di pinggir jalan saat musim libur Lebaran. Hanya saja, kali ini turunan ekstra panjang menuju pertigaan Cagak, perpisahan antara jalan menuju Tasikmalaya atau Garut. Cukup taruh transmisi di posisi 3 atau 2, supaya Calya tak meluncur terus menerus untuk mendapatkan efek engine brake.

Selesai acara, rute pulang menuju Bandung, melewati jalan Raya Kamojang, Garut, giliran ayunan suspensi yang teruji. Kondisi jalan yang banyak berlubang, bikin sokbreker harus bekerja ekstra-keras meredam guncangan. Ayunannya memang cukup empuk, tapi ketika melindas lubang lebih dalam. Suara jarak main sokbreker yang habis terkadang terdengar ngilu di kabin.  

Oh iya, ali ini Calya dengan transmisi manual yang dijajal. Yang pasti, injakan pedal kopling terasa enteng. Hanya saja, untuk OTOMOTIF yang memakai sepatu dengan nomor 43, harus sedikit menggeser injakan di pedal gas ke arah kiri. Sebab ketika ingin berakselerasi lebih dalam, sepatu mentok dengan lekukan sepatbor.

Sisanya, perjalanan melintas lingkar Nagreg berlangsung santai, beberapa kali hanya gigi 2 dan 3 yang sering dipakai untuk mendapat tenaga maksimalnya, terutama saat ketemu tanjakan curam. Lanjut ke jalan tol Cileunyi, yang langsung terasa lagi adalah suara luar yang terdengar cukup mengganggu di kabin. Sementara jarum tachometer berada di angka 3.200 rpm untuk jalan konstan 100 kpj. Ahh, jadi tak sabar sesi test drive-nya nih.

Akan seperti apa lengkapnya keunggulan Calya. Tunggu ya... * Rio / otomotifnet.com