Alasan Kenapa Tambal Dinding Ban Pasti Ditolak

Parwata - Sabtu, 1 Oktober 2016 | 09:45 WIB

(Parwata - )

Bukan tidak bisa melainkan mengandung potensi bahaya, itu sebabnya permintaan tambal dinding ban selalu ditolak

Jakarta - Kebocoran pada fisik ban mobil membuat angin bisa menerobos melalui celah yang ada di tapak maupun dinding ban. Meski sebetulnya bisa ditambal, namun kalau sumber kebocoran ada di dinding ban maka siap-siap saja untuk merogoh kocek lebih dalam. Apa pasal?

Umumnya, penyedia jasa tambal ban mulai dari skala kecil hingga besar menolak untuk menambal dinding ban yang bocor. Mereka menyatakan hal tersebut cenderung sia-sia walaupun bisa dilakukan. “Bisa saja ditambal, namun ongkosnya lebih mahal dibanding menambal tapak ban karena metodenya berbeda. Maka dari itu gerai kami tidak mengerjakannya,” ujar Saeful, teknisi Andala Ban cabang Cinere, Depok, Jabar.

Metode tambal ban sendiri dikenal ada beberapa macam, yang paling popular adalah tambal cacing alias String Tubeless, dan Tire Patch yang menggunakan lembaran semacam karet untuk menutup lubang. Untuk metode tambal cacing sendiri hanya dapat dilakukan pada tapak ban karena cara pengerjaannya yang harus memperlebar lubang.

Sedangkan untuk metode tire patch yang pada umumnya di sebut tip-top (nama merek) oleh kalangan awam, bisa dilakukan juga pada dinding ban. Namun risikonya adalah tambalan yang kemungkinan dapat terlepas kembali karena tidak kuat menahan tekanan angin ban. Tejja/otomotifnet.com