Otomotifnet.com-Kabin tentu termasuk ruang yang rentan terpapar debu maupun kotoran.
Apalagi pengisi kabin maupun driver juga pembawa kotoran maupun debu.
Tapi jangan sembarangan bersihkan kabin lho.
Terutama yang berhubungan dengan komponen detail dari kabin itu sendiri.
Terus terang butuh penanganan yang khusus pula, meski enggak selalu rumit.
Masih bisa dilakukan sendiri kok.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa umunya di kabin mobil ada sembilan jenis material yang dipakai yaitu; hard plastic, soft plastic, soft touch material, leather padded, suede atau alcantara, wood panel, carbon fibre, chrome dan piano black.
Plastik Keras
Populasi material ini sudah pasti paling populer. Tidak heran, wujudnya bisa ditemui hampir di setiap mobil.
Bentuknya yang sangat solid hanya menyisakan pori yang sangat kecil, sehingga tidak mudah bagi kotoran untuk hinggap ke bahan ini.
Bagi yang memiliki hard plastic berwarna hitam, biasanya hanya rentan terkena debu.
Namun membersihkan material seperti ini sebaiknya tetap memakai microfiber untuk menghindari lecet.
Penggunaan chamois yang bersih sebenarnya tidak apa-apa, bila bahan ini ditemui di bagian bawah door trim.
Sedangkan yang berwarna beige, lebih mudah kotor, misalnya lama-kelamaan menghitam secara alami.
Untuk membersihkannya, cairan berbasis foam cleaner yang menjanjikan deep cleaning sekaligus menghilangkan kotoran menghitam.
Plastik Lembut
Material ini tergolong jarang, namun bisa ditemui di beberapa mobil low end, seperti pada dasbor dan door trim bagian atas.
Meski sama-sama plastik, membersihkan bahan satu ini perlu ekstra-hati-hati, karena mudah sekali menimbulkan baret yang akan sangat terlihat.
Lebih baik pakai kain basah, kemudian dikeringkan dengan microfiber saat harus dibersihkan.
Penggunaan cairan berbasis silikon akan membuatnya terlihat mengkilap, namun sangat rentan dengan fingerprint dan menangkap debu.
Material Lembut (Soft Touch)
Terlihat seperti kulit, tetapi bukan.
Bahan ini biasanya standar di mobil premium, hanya saja tidak seluruh bagian soft touch.
Ciri khas materialnya, bahan ini terasa lembut bila ditekan.
Bahan ini memiliki pori-pori, sehingga mudah menyerap kotoran. Kalau kena air lebih baik cepat dikeringkan dan dibersihkan agar tidak berjamur.
Tapi perlu diingat, cairan berbasis silikon haram hukumnya untuk bahan yang satu ini.
Karena setelah menyatu dengan pori-pori soft touch, akan mengubah warnanya sekalinya terkena sinar UV dari matahari.
Soal bahan untuk membersihkan, applicator pad berbahan halus seperti kain microfiber atau spons paling disarankan.
Lapis Kulit
Bahan yang satu ini enggak hanya ada di bagian jok saja.
Door trim atau bahkan juga pada bagian dasbor ada yang menggunakan lapis kulit.
Bila permukaannya kotor, sangat mudah untuk dibersihkan. Tinggal semprotkan cairan pembersih khusus kulit atau interior cleaner.
Setelah disemprot, lalu gosok dengan kain bersih secara merata.
Sedikit ditekan agar kotoran yang membandel bisa terangkat.
Bilamana noda yang menempel masih membandel, jangan sekali-kali disikat dengan bahan yang kaku.
Malah bikin rusak permukaan kulit.
Suede
Jangan bersihkan suede dengan pembersih yang berbahan cairan. Itu karena bahan ini sangat sensitive terhadap cairan alias gampang menimbulkan bercak.
Pakai sikat khusus yang berbahan lembut dan untuk membersihkan bercaknya, jangan di bagian yang kotor itu saja.
Harus melebar dan itu buat mencegah perubahan warna pada suede.
Bahan suede mudah menangkap debu dan oleh karenanya, cara bersih-bersihnya bisa dengan vacuum cleaner atau dilap saja dengan kain bersih.
Kalau memungkinkan, suede juga bisa dibersihkan dengan cairan khusus.
Panel Kayu
Panel kayu yang kebanyakan ada di mobil-mobil Indonesia berbahan dasar sama dengan carbon fibre, yaitu kayu yang ditutup dengan pernis sehingga terlihat glossy.
Karena pernis ini, membersihkannya relatif mudah, bisa dengan lap biasa.
Sebenarnya membersihkan wood panel ini relatif mudah.
Tetapi kalau bisa, di akhir tetap manfaatkan microfiber sampai benar-benar bersih hingga tidak meninggalkan jamur.
Namun bila bertemu jenis open-pore atau yang tidak ada pernis tambahan seperti pada sejumlah mobil premium sebaiknya lebih berhati-hati karena lebih mudah lecet bila ditekan terlalu keras.
Krom
Bekas air yang biasanya malah bikin permukaan berlapis krom terlihat kotor.
Makanya setelah dicuci atau terkena air hujan, pastikan enggak ada air yang menempel.
Keringkan air dengan kain microfiber dan kemudian berikan permukaan panel berlapis krom dengan metal polish yang berbahan cair.
Jangan terlalu ditekan, ini yang membuat lama kelamaan krom jadi kusam.
Saat bersih-bersih bagian yang dikrom, pakailah dua lembar kain.
Satu dipakai untuk memoles dan yang lainnya dipakai setelelah kotoran terangkat.
Dibandingkan pada eksterior, krom di dalam kabin biasanya juga lebih sensitive.
Mudah saja menimbulkan baret halus ketika mengelap permukaan menggunakan lap yang terlalu ditekan saat masih ada debu.
Karbon
Urusan perawatannya, enggak jauh beda dengan permukaan yang dicat.
Itu karena pelapisan karbon paling akhir dengan menggunakan pernis.
Jadi perawatannya hanya dengan kain lap untuk menyeka debu yang menempel.
Piano Black
Ada beberapa kendaraan yang bagian-bagian tertentunya berlapis piano black, salah satunya seperti pada bagian dasbor, terutama fascia dan konsol tengah.
Salah pilih kain untuk membersihkan kotoran, bisa menimbulkan baret-baret balus.
Oleh karena itu, debu yang menempel pada bahan piano black membersihkannya pakai bahan kain microfiber.
Itu juga jangan terlalu ditekan, karena beresiko membawa debu berukuran mikro tetap membuat baret-baret halus pada permukaan yang sensitif ini.