JAKARTA - Tika Meiriska, seorang guru di Bengkulu mendadak terkenal setelah sukses membuat meradang anggota klub-klub motor di seluruh Indonesia. Cuitanya di sosial media ternyata membuat klub-klub motor langsung menuai reaksi keras termasuk Komunitas Sportster Indonesia.
Adjie Kemal selaku Presiden Sportster Indonesia mengatakan dirinya juga menyayangkan apa yang diucapkan Tika dalam postingannya.
"Sebenarnya kita gerah juga seperti apa yang dikatakan Tika, tapi di sini kita mau tekankan enggak semua loh apa yang dikatakan Tika itu benar, ada juga yang sadar akan peraturan,"kata Adjie kepada OTOMOTIFNET.COM di Jakarta, Sabtu (26/8).
Ia lantas berbicara mengenai komunitasnya dalam hal berlalu lintas.
"Memang komunitas kita itu adalah komunitas yang punya Herley-Davidson khususnya Sportster, namun bukan ajang pamer, melainkan silahtuhrami dan networking. Malah kita buat acara enggak sekedar riding tapi ada juga acara yang bermanfaat (Ride Attitude)," lanjutnya.
"Mungkin si Tika ini enggak pernah lihat secara keseluruhan melainkan hanya melihat komunitas yang seperti itu (arogan). Biar di kalangan kita ada public figurnya mereka jika ada lampu merah berhenti kok," katanya.
Bahkan Adjie mengaku, setiap turing, komunitas Sporster Indonesia tidak pernah pakai pengawalan dari polisi.
"Cuman terkadang memang patwal itu diperlukan kalau terlalu banyak. Tapi buat kami jika dalam keadaan terpaksa baru diperlukan," tuturnya.
Sebelumnya postingan Tika mengatakan.
"Yang menjadi pertanyaan saya adalah, apa sih gunanya KLUB MOTOR dibentuk? Ajang hobikah? Memperluas pergaulan? Atau justru sebuah ajang kesombongan yang menyatakan bahwa ooh 'Motor kita ini keren, guys!'.
Saking sombongnya, apakah mesti saat konvoi semua jalanan ingin jadi milik kalian sendiri? Sampe semua pengguna jalan disuruh minggir, dengan membunyikan klakson berkali-kali seolah-olah mengganggu kalian yg ingin lewat dan ngebut-ngebut dijalan! (Helloo... Jalanan bukan punya bapak loe keleuss..!!)" tulis Tika Meiriska yang langsung viral. (Otomotifnet.com)