Tekanan Ban Ikuti Rekomendasinya Tidak Lebih Bahkan Kurang, Keduanya Berisiko Ini Penjelasannya

Parwata - Rabu, 18 Oktober 2017 | 17:15 WIB

Hindari aquaplanning harus turunkan tekanan ban? (Parwata - )

Otomotifnet.com - Banyak Orang beranggapan sebaiknya kurangi tekanan ban pada saat hujan agar daya cekeram lebih maksimal.

Ups..jangan salah, begini penjelasannya.

Refil Hidayat, Sport Segment Business Manager PT. Michelin Indonesia,
mengatakan kalau tekanan ban paling baik harus mengikuti rekomendasi
pabrikan.

“Soal ban dipakai saat hujan, ban harian kan sudah dites beragam kondisi,
baik hujan ataupun kering baiknya ikut standar,” sebut Refil.

Menurutnya saat ban dikurangi tekanan anginnya, justru bisa beresiko
pecah karena ada ketidakseimbangan antara beban dan pressure.

“Tekanan angin kurang malah lebih rentan pecah,” ujarnya.

Sementara itu kalau tekanan angin melebihi batas anjurannya memang kecil
kemungkinan untuk pecah.

Tapi justru malah berefek lain.

“Kalau tekanan melebihi 30 persen bisa menyebabkan aqua planning,” kata Refil.

Aqua planning adalah efek yang terjadi ketika ban tidak dapat menapak sempurna pada permukaan jalan, sehingga ban kehilangan traksi.

Waduh, malah bahaya juga kalau tekanan angin kelebihan.

“Saat kelebihan tekanan angin, tapak ban cenderung menggelembung sehingga
memiliki jarak dengan aspal karena tidak semua tapak ban menempel jalan,”
ungkapnya.

Selalu periksa tekanan angin ban, dan pastikan sesuai dengan standar yang dianjurkan.