Otomotifnet.com – Sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan percikan api pada busi yang akan digunakan dalam proses pembakaran.
Ada dua tipe sistem pengapian yang digunakan mobil saat ini, yaitu menggunakan distributor dan tanpa distributor (Distributorless Ignition System, DLI).
Apa perbedaaannya?
Sistem pengapian tipe pertama masih menggunakan distributor untuk membagi tegangan dan mengandalkan kabel busi sebagai perantara.
“Untuk rangkaian distributor, biasanya satu koil untuk 4 busi pada mesin 4 silinder,” jelas Rudi Ganefia, Service Head Toyota Auto 2000 Krida, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Sementara sistem pengapian tidak lagi memakai distributor dan kabel busi lagi.
“Kalau distributorless, sudah tidak menggunakan kabel busi, jadi koil berada langsung di atas busi,” terang Rudi.
Atau dengan kata lain dalam sistem pengapian distributorless menggunakan satu koil untuk satu busi.
Sistem pengapian distributorless hadir untuk mengatasi beberapa kelemahan pada sistem pengapian distributor seperti potensi kerusakan platina dan waktu pengapian yang kurang presisi.
“Pada sistem distributor, biaya perbaikannya lebih murah, tetapi tegangan listrik ke busi tidak maksimal,” lanjut Rudi.
Sistem pengapian distributorless memang lebih presisi dalam memenuhi waktu pengapian dan tegangan listriknya lebih maksimal, tapi biaya perawatan atau perbaikannya lebih mahal dibanding sistem pengapian distributor.