Bos GoJek Bakal Jadi Menteri, Pengojek Online Menolak, Minta Tuntaskan 'Problem' Kesejahteraan

Ignatius Ferdian - Selasa, 22 Oktober 2019 | 08:00 WIB

Ilustrasi pengojek online (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Keputusan Nadiem Makarim selaku founder GoJek mundur sebagai CEO mendapat penolakan para pengojek oline.

Bahkan, pengojek online mengancam akan melakukan aksi penolakan, bila Nadiem jadi menduduki kursi menteri dalam kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan, jika Nadiem naik menjadi menteri akan ada pergerakan dari seluruh kota.

"Ojol tidak setuju apabila Nadiem jadi salah satu menterinya Jokowi, akan ada pergerakan kota seluruh Indonesia, sebagai penolakan," ujarnya (21/10).

(Baca Juga: GoJek Kehilangan Pendiri, Nadiem Makarim Sebut Ditunjuk Jadi Menteri Jokowi!)

Kompas.com/Seno Tri Sulistyoni
Nadiem Makarim Resmi Jadi Menteri di Kabinet Jilid 2, Bagaimana Nasib Gojek?

Alasan penolakan tersebut terkait kesejahteraan dari pengemudi ojol yang berada di bawah naungan Gojek.

Menurutnya, meskipun Gojek sudah menjadi perusahaan besar, namun kesejahteraan pengemudi ojol masih belum bagus.

Walaupun ia menilai Nadiem sebagai pengusaha yang sukses, dengan membuktikan nilai valuasi Gojek yang semakin naik, meskipun bermula dari sebuah start-up.

Meski begitu, Igun merasa Nadiem masih belum baik dalam hal kesejahteraan, dan mitra Gojek hanya mendapat keuntungan yang sedikit.

"Jutaan para mitra ojek onlinenya berdarah-darah di lapangan dan jauh dari sejahtera dari segi pendapatan," terang Igun.

Artikel serupa mengkutip dari Kontan.co.id dari artikel yang berjudul "Pengemudi Ojek Online Tolak Nadiem Makarim Jadi Menteri"