Bahaya Laten Mesin Turbo, Piston Bisa Retak Bahkan Pecah Karena Ini

Irsyaad W,Radityo Herdianto - Rabu, 15 September 2021 | 11:40 WIB

Engine swap pakai punya 405 STI , pasang turbo plus aplikasi beberapa part performa, power tembus 204,3 dk (Irsyaad W,Radityo Herdianto - )

Otomotifnet.com - Mesin turbo memiliki bahaya laten yang memicu piston retak bahkan retak.

Bahaya laten ini sering disebut Low Speed-pre-igntion (LSPI) karena mesin tidak dirawat dengan baik.

Alvin Suwarna, Director PTT Oil Indonesia menjelaskan mengenai gejala dari bahaya tersembunyi tersebut.

Menurutnya, LSPI merupakan kondisi BBM terbakar lebih dulu sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) dalam putaran mesin rendah.

Mesin turbo dinilai rentan terjadi gejala ini karena dari karakter mesin itu sendiri.

Baca Juga: Sering Isi BBM Oktan Rendah Pada Mobil Bermesin Turbo, Ini Resikonya!

ryan/gridoto.com
Kompresi mesin bisa bocor

"Kompresi mesin turbo tinggi meski dalam putaran mesin rendah sekalipun," sebut Alvin.

"Tingginya kompresi dibutuhkan semprotan injektor ke ruang bakar bertekanan tinggi juga," sambungnya.

Tekanan tinggi semprotan injektor ini membuat ada sebagian partikel bahan bakar yang menumpuk di satu sisi dinding silinder.

Bahan bakar inilah yang bisa mengikis dan menghilangkan lapisan oli di dinding silinder.

"Saat piston naik, gesekan antara piston dengan bagian dinding silinder yang lapisan olinya hilang menghasilkan percikan," terang Alvin.