Otomotifnet.com – Pasti Anda sering dengar ungkapan mobil tua alias sudah lama pakai, sebaiknya menggunakan oli mesin yang lebih kental.
Misal yang tadinya pakai oli dengan tingkat kekentalan atau SAE 5W-30, diganti pakai yang 10W-30 atau bahkan 10W-40.
Padahal hal tersebut sangat tidak dianjurkan, "Salah kaprah itu. Angka SAE yang depan menunjukkan tingkat kekentalan oli saat kondisi mesin dingin," bilang Arief Hidayat, CEO PT Welty Indah Perkasa, pemegang merek oli merek Wealthy.
Jika dikasih oli yang SAE depannya lebih kental, lanjutnya, "Efeknya oli jadi telat naik ke celah-celah sempit di dalam mesin untuk melumasi komponen yang bergesekan,” jelasnya.
Baca Juga: Mobil Capek Sebaiknya Lakukan Treatment Ini Agar Terhindar Dari Sludge
Dampaknya terhadap mesin kata Arief memang tidak terasa saat itu juga, “Nanti setelah pemakaian sekian tahun, baru deh mesin mulai terdengar kasar,” tukasnya.
“Itu karena clearance komponennya mulai longgar akibat awalnya salah pakai oli, yang membuat oli sering telat naik,” imbuh pria yang punya gelar Master di bidang Teknik Industri Otomotif Ini.
Masih kata Arief, misalnya kita mau beli oli 5W-30 tapi adanya cuma 0W-30, “Sebaiknya pakai itu yang 0W-30, lebih bagus ketimbang yang 5W-30,” ucapnya.
Bagus disini maksud Arief, dengan SAE yang lebih encer, saat kondisi suhu mesin masih dingin, oli akan lebih cepat tersalur celah-celah sempit pada komponen bergerak di dalam mesin.
Arief lantas menganjurkan bila kita ingin mesin mobil kesayangan selalu terjaga baik kinerja dan performanya hingga usia pakai yang lama, saat dari baru sebaiknya gunakan oli yang spesifikasi sesuai anjuran pabrik.
“Atau yang lebih bagus sekalian. Mahal sedikit enggak papa, yang penting nanti tuanya tuh mobil enggak merongrong kita,” tutupnya.