Masa-masa sendiri PCX150 akhirnya berakhir tahun ini. Sebab Yamaha memperkenalkan big skutik yang diberi nama NMAX
Jakarta - Sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu lama aku asyik sendiri...” Cuplikan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Kuntoaji itu mungkin pas menggambarkan kondisi Honda All New PCX150 yang sendirian mengisi pasar skutik premium berkapasitas mesin 150 cc dari pabrikan motor Jepang.
Semenjak 2012, PCX melenggang sendiri dan bahkan sampai 2014 lalu saat muncul All New PCX150, masih enggak ada yang menemani.Tapi masa-masa sendiri itu akhirnya berakhir pada awal 2015. Saat dimana PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YMII) memperkenalkan generasi terbaru dari big skutik yang diberi nama NMAX.
Dengan munculnya kedua produk tersebut di pasar big skutik Tanah Air, banyak muncul pertanyaan dari pembaca ke meja redaksi OTOMOTIF. Dari urusan bagus mana, Irit mana konsumsi bahan bakarnya, dimensinya lebar mana dan lain sebagainya.
Jangankan pembaca, Mr Testo juga merasa penasaran dengan keberadaaan big skutik bermesin 150 cc itu. Setelah berkesempatan melakukan test ride, Mr Testo melanjutkan dengan komparasi antara PCX150 cc dengan NMAX. Mau tau hasilnya? Monggo.
Performa
Saat melakukan pengetesan performa kedua big skutik Jepang ini dengan alat ukur Racelogic, catatan waktu yang ditorehkan oleh PCX150, saat diajak berakselerasi dari 0-60 kpj adalah 6,2 detik dan butuh waktu 12,1 detik untuk 0-80 kpj. Sementara NMAX didapat angka 6,2 detik (0-60 kpj) dan 11,1 detik (0-80 kpj).
Sedangkan ketika menempuh jarak 100 meter, PCX150 butuh waktu 8,3 detik dan kalau NMAX butuh 8,6 detik. Lebih jelas bisa lihat tabel.
Sementara NMAX mengandalkan filosofi desain mesin Blue Core. Merupakan sebuah komitmen, para engineering yang akan memberikan 3 keunggulan yaitu, kenggulan di pembakaran, minim gesekan (reduce powerless) dan terahir keunggulan pada pendinginan maksimal.
Di bagian pengereman, PCX andalkan Combi Brake System dan NAMX memiliki fitur Anti-lock Braking System. Fitur tambahan yang membuat PCX150 dilirik konsumen, seperti Answer Back System dan bagasi yang 25 liter. Sementara NMAX unggulkan lampu LED untuk headlamp maupun stoplamp dan volume bagasi 23 liter.
Jika dibandingkan, dua produk ini bisa dibilang enggak sepadan. Pasalnya PCX150 adalah produk impor dari Thailand, sementara NMAX sudah dirakit di dalam negeri.
Namun agar konsumen tahu, bahwa PCX150 yang impori tu dibanderol Rp 39,8 juta. Sedangkan untuk menebus 1 unit NMAX, dibutuhkan dana Rp 27,4 juta.
Sebabnya, desain bodi PCX yang melebar dan bagian headlamp yang menjorok ke depan, membuat produk berlambang sayap mengepak itu terlihat lebih gambot. Padahal pada kenyataannya, pandangan mata itu sedikit menipu konsumen.
Kalau dilihat lagi lebih dalam, desain bodi PCX150 dan NMAX, mewakili konsumen yang hendak dijadikan target. PCX150 dengan tampilan yang elegan, sepertinya lebih memilih konsumen dengan gaya berpikir yang lebih matang dan maskulin.
Sementara kalau melihat penampilan NMAX, terbaca kalau konsumen yang disasar sedikit berbeda dengan PCX. NMAX menyasar mereka yang memiliki jiwa sporti dan dinamis.
Produk PCX150 dan NMAX, menggunakan double suspensi di bagian belakang. Saat diajak melibas jalan bumpy ataupun polisi tidur, terasa suspensi keduanya keras. Tapi memang seharusnya seperti itu, kalau dibuat lembut maka akan tidak nyaman saat riding berboncengan.
Kesimpulan
Melihat dari desainnya, jelas bahwa PCX dan NMAX memiliki pangsa pasar yang berbeda. Masing-masing fitur dan teknologi yang diterapkan, memiliki ujung yang sama yakni ramah lingkungan, performa tinggi dan irit bahan bakar. Sementara soal harga, NMAX unggul. • (otomotifnet.com)
Data test
PCX 150
0-60 km/jam : 6,2 dtk
0-80 km/jam : 12,1 dtk
0-100 km/jam : 23,2 dtk
0-100m : 8,3 dtk
0-201 : 12,8 dtk
Top Speed : 114 kjp
NMAX
0-60 km/jam : 6,2 dtk
0-80 km/jam : 11,1 dtk
0-100 km/jam : 21,1 dtk
0-100m : 8,6 dtk
0-201 : 13 dtk
Top Speed : 112 kjp
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR