Dedi Setiadi, juru korek Honda ASP Racing Team menyiapkan motor sesuai permintaan Fadly. “Dia sukanya bawahnya smooth tapi atasnya galak,” terangnya. Tentu sesuai karakter pembalap bernomor start 108 itu, yang gaya bawa motornya keluar-masuk tikungan smooth nan mulus tapi wajib ngacir di trek lurus.
CDI Rextor, permintaan Fadly
Cara yang ditempuh menurutnya bisa terlihat dari durasi kem yang dibikin. “Untuk in membuka 35° sebelum TMA dan menutup 57° setelah TMB, sedang ex 57° sebelum TMB dan menutup 31° setelah TMA,” papar Dedi. Kem ini mendorong klep Sonic yang dibikin berdiameter 26 dan 23 mm, yang ditopang per AHRS Jepang.
Karbu andalkan Mikuni Sudco
Sesuai kelas yang diikuti, Blade mesti di-bore-up, piston pakai 54,4 mm. Ruang bakar dibikin padat, rasio kompresi diset 12,2:1, biar pas dengan bensin yang dipakai, Pertamax Plus. Suplai bensin dan udara diatur karburator Mikuni Sudco TM24. Sedang pengeluaran disalurkan lewat knalpot berlabel RC3.
Masih bertujuan biar smooth di bawah, CDI pakai Rextor. “Itu juga mintanya Fadly, menurut pengalamannya pakai Rextor bawahnya bisa smooth tapi atas galak,” yakin Dedi yang pakai tipe Pro-drag.
Knalpot RC3, leher terompet
Mesin sudah pas, kaki-kaki menyesuaikan. Yang unik sokbreker depan ternyata standar. “Cuma oli pakai Motul 300V 60 ml,” terang mekanik yang bengkelnya bermarkas di Jl. Pegangsaan No. 70, Jakut itu.
Wuih pakai oli mesin ternyata. (motor.otomotifnet.com)
Data Modifikasi:
Ban: FDR 90/80-17
Cakram: TDR
Sokbreker belakang: YSS
Karburator: Mikuni Sudco TM24
Knalpot: RC3
Intake manifold: Koso
Klep: Sonic
Per klep: AHRS Jepang
Rasio: 31/13 30/18 27/21 24/23
Gas spontan: TDR
CDI: Rextor Pro-drag
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR