Edy termasuk hati-hati menggarap motor ini. Ia terkesan tak mau terjebak pada karakter muscle berlebihan untuk motor-motor eksotis kapasitas besar. Penyesuaian dimensinya pada bodywork juga kaki-kaki, terbilang teliti.
Customizer warga Tabanan ini memulai dengan warna sporty yang bersahaja. Ia memadukan dominasi putih dan biru bersama gradasi hitam menyesuaikan warna sasis.
Walau secara estetika menganut fulldressed, karakter street fighternya nggak hilang. Fairing yang banyak menutup, disasar bercelah dengan lekukan menyiku sesuai tren muscle masa kini yang dekat dengan style robotic.
Artinya, musclenya enggak boleh hiperbola. Harus pas dengan dimensi. Uniknya, muscle biasa menganut naked. Namun Edy lebih condong ke fulldressed. Bagi modifikator, ini mengandung tingkat kesulitan tersendiri. Dan, dimata juri, ‘keberanian’ ini layak diapresiasi khususnya untuk kelas Fashion Advance.
Dalam menjarah motor I Nyoman, Edy banyak melakukan bolt on di motor ini. Pelek depan-belakang pakai produk Ride It bernuansa racing. Kaki-kaki ditopang sok depan upside down Universal dan mendampingi arm RD Racing di sektor belakang.
Secara estetika ia juga jeli mempertahankan standar Byson. “Setang dan lampu masih pertahankan part standar. Tujuannya agar aura Byson masih terpancar,” jelasnya. (motorplus-online.com)
Sok depan: Upside down
Lengan ayun: RD Racing
Knalpot: Leo Vince
| Editor | : | billy |
KOMENTAR