Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tes Koil, Ukur Lewat Bakar Kertas

billy - Selasa, 12 Juni 2012 | 08:05 WIB
Tes Koil, Ukur Lewat Bakar Kertas
Yudi
Tes Koil, Ukur Lewat Bakar Kertas

Tes Koil, Ukur Lewat Bakar Kertas
Yudi
Tes Koil, Ukur Lewat Bakar Kertas

 Besar dan warna api bisa jadi patokan
Selain besarnya api, warna api busi juga sedikit bisa menentukan apakah koil itu bagus atau tidak. Api yang cenderung berwarna biru punya pembakaran bagus.
 
“Karena lebih efisien membuat kalori atau panas lebih tinggi,” kata Freddy A. Gautama dari Ultraspeed Racing di Jl. H Mencong, Ciledug, Tangerang.

Selain itu, koil juga biasanya dibedakan dari peruntukan. Buat racing atau harian.

 
“Biasanya koil racing, punya jumlah lilitan kawat lebih banyak dari koil motor harian. Maka itu, api yang dihasilkan cenderung lebih besar,” tambahnya.
Tes Koil, Ukur Lewat Bakar Kertas
Yudi
Tes Koil, Ukur Lewat Bakar Kertas

Kepala busi minim hambatan ikut pengaruhi besarnya api ke busi
 
Karena banyaknya lilitan kawat yang diaplikasi, energi panas yang dihasilkan juga lebih besar. Buat membuktikan, coba dilakukan pengetesan!
 
Mengambil koil standar Yamaha Mio, part peningkat tegangan ini dibandingkan dengan koil racing.
 
Tiga merek coba dites. Yaitu; koil Yamaha YZ125 buatan 2012, koil Pro Tec tipe Car Speed dan koil Kawahara.

Tes lewat membakar kertas oleh api busi. Semakin cepat kertas terbakar, berarti energi panas yang dihasilkan makin besar.

 
Pakai kertas HVS 70 gram, tes pertama dilakukan pakai koil standar Mio.
 
Hasilnya, api sedikit membuat tanda seperti titik hitam di kertas dalam waktu 8,97 detik.

Lanjut ke koil YZ 125. Koil ini juga banyak diaplikasi penyuka adu kebut di motornya.

 
Waktu 5,69 detik dibutuhkan buat membakar kertas. Hasil pembakaran sedikit membuat bolong kertas.
Tes Koil, Ukur Lewat Bakar Kertas
Yudi
Tes Koil, Ukur Lewat Bakar Kertas

 Koil racing memiliki lilitan kawat lebih banyak
 
Kini koil Pro Tec. Membakar kertas, hanya butuh waktu 3,43 detik.
 
Begitu juga koil Kawahara. Cukup 3,35 detik. Malah, bukan titik yang diciptakan kedua koil ini di kertas.
 
Tapi, kertas menjadi bolong besar seiring besarnya api yang dihasilkan.

Oh ya! Sebenarnya mencari energi yang dihasilkan bisa pakai rumus W = ½ x L x I². W = energi dalam joule (dalam hal ini, energi koil). L = induktansi induktor atau lilitan. I = arus listrik. 

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa