Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Otonetters And Friend, Ramai-Ramai Test Ride Skutik Honda dan Yamaha

Editor - Senin, 19 Juli 2010 | 11:33 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET – Kopi darat alias kopdar mingguan Otonetters (member forum OTOMOTIFNET.com), Jumat lalu (16/7) di pelataran parkir Gedung Kompas Gramedia makin seru. Lagi-lagi bukan sekedar nongkrong, tapi nongkrong plus-plus! Plus sesi test ridenya. Test ride-nya pun bukan sembarang test ride, dua skutik tercanggih dari dua pabrikan yang berbeda dihadirkan.

Siapa mereka? Yang pasti Honda PCX, skutik flagship dari PT Astra Honda Motor (AHM), dan satu lagi adalah Yamaha Xeon, skutik tercanggih dari Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) saat ini.

Plus yang berikutnya adalah plus kehadiran komunitas pecinta Honda Tiger dari Forum Roda Dua Kaskus, Tiger Kaskus (TIKUS). Rombongan Tiger ini selain datang untuk mengakrabkan silaturahmi juga berniat menjajal kedua skutik terbaru ini. So, apa kata mereka? Yuk, gas pol!

Yamaha Xeon

No caption
No credit
No caption

Skutik baru Yamaha ini bukan sekedar ganti baju doing, sasis dan mesin 125cc nya benar-benar baru dan sudah dilengkapi dengan pendingin air. “Tapi secara dimensi hampir sama kayak Yamaha Mio Soul,” ungkap Heru, salah satu OTONETTERS. “Bentuknya tetap kecil dan lincah, cocok untuk harian,” lanjut pria yang setia dengan Suzuki Satria FU150-nya ini.

“Sayangnya kaki saya mentok stang saat belok, mungkin tidak cocok untuk postur tubuh seperti saya,” kekeh Arya dari Tikus. Arya yang pasti penyemplak Honda Tiger ini memiliki tinggi sekitar 175cm dan berat badan 100 kg.

Bagaimana dengan fiturnya? “Wah, boks bagasinya lebar banget, kalah dong motor gue,” kaget Hafiz saat membandingkan dengan Honda Vario CBS Techno, kendaraanya sehari-hari. “Sudah pakai kunci bermagnet loh lebih tenang nih saat parkir,” komentar Habibie_u2.

No caption
No credit
No caption

Skutik yang sudah dilengkapi dengan teknologi DiASil Cylinder dan Forged Piston ini juga diklaim memiliki tenaga jauh melebihi generasi mesin pendahulunya, baik Mio Sporty, Mio Soul atau Nouvo yang pakai mesin sama. Dan memang benar, karakter galak diputaran bawahnya dirasakan oleh para tester.

“Saya enggak mencoba dikecepatan tinggi, tapi putaran bawahnya enteng juga. Bisa dipastikan lebih responsif dari Mio Sporty,” yakin Bintang Pradipta, ketua Otonetters Moto Rider (OMR).  Salah satu yang membuat akselerasinya lebih responsif adalah fitur throttle position sensor, sensor ini mengatur derajat pengapian berdasarkan bukaan throttle atau gas.

Honda PCX

No caption
No credit
No caption

Sekarang menuju skutik gambot Honda PCX, mesinnya hanya 125cc tapi bodinya bongsor layaknya big skutik yang banyak beredar di Eropa. “Bentuknya tidak sebesar yang saya bayangkan, masih cocok untuk orang Asia seperti kita,” ungkap Benny PS, Otonetters yang punya nama tenar Darsonosu.

“Mewah dan posisi duduknya juga nyaman. Pasti mantap diajak jalan jauh,” ungkap Dimas, member Tikus yang langsung tak sabar untuk duduk di joknya. “Sayangnya buat duduk di jok pembonceng agak susah. Joknya lebar enggak bisa langsung pas duduknya, harus geser-geser pantat dulu. Tapi setelah duduk, terasa nyaman sekali,” sambar Ical, Otonetters yang selalu pakai Pulsar 200.

Selain kemewahan desain dan posisi duduknya yang nyaman, fitur-fitur unggulan PCX juga menjadi sasaran untuk di uji coba. Alarm misalnya, jadi rebutan mengaktifkan dan mengoyangkan bodi agar alarm berteriak. Alarm merupakan salah satu fitur standar dari skutik Honda ini.

Begitu juga dengan fitur idling stop. Ada yang penasaran untuk mencoba. Misalnya yang dilakukan Ical, setelah mesin dinyalakan lalu didiamkan selama lebih dari tiga detik tapi mesin tidak langsung mati. Kesalahan ternyata bukan pada PCX, tapi ada pada Ical karena PCX belum dibawa jalan. Untuk mengaktifkan Idling Stop, salah satu syaratnya motor harus sudah dibawa jalan beberapa meter.

“Mesin dan starternya halus sekali, saat idling stop aktif dan mesin dihidupkan lagi, hampir tak ada suaranya,” yakin Dee. Pemilik Bajaj XCD 125 ini pun akhirnya paham ketika dijelaskan mekanisme starter pada PCX ini menggunakan Alternating Current Generator (ACG). ACG merupakan perangkat electric starter yang menjadi satu dengan altenator. Altenator bisa bekerja sebagai motor starter.

Bagaimana dengan performanya? “Karena halus jadi terasa cepat, tapi sebenarnya saya yakin ini tidak sekencang Yamaha Xeon,” kira-kira Antyulio, salah satu Otonetters setelah mencoba kedua skutik ini. “Tapi yang jadi masalah kok suspensi belakangnya seperti ambles ya waktu dipakai boncengan,” ungkap Ari saat mencoba PCX berboncengan.


Penulis/Foto: Popo

 

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa