Piggyback digunakan untuk memanipulasi data ECU, otak pengapian dan suplai bahan bakar pada sepeda motor injeksi. Piggyback mengalihkan dan mengolah ulang data dari beberapa sensor seperti throttle position sensor (TPS), injector dan O2 sensor sebelum masuk ke ECU.
Jumlah bensin yang disemprotkan, disesuaikan dengan hasil kalkulasi baru. Bisa ditambah atau dikurangi berdasarkan persentase mapping standar ECU. Kalau kekeringan ditambah agar mesin tidak mudah overheat, kalau kelebihan dikurangi agar pembakaran tetap sempurna.
Karena sudah dibuat plug n play, instalasinya pun tinggal colok soket. Sedang untuk melakukan seting butuh software khusus. Di pasaran setidaknya ada tiga merek yang paling sering dipakai pecinta moge, Memiliki fungsi yang sama, namun punya kelebihan masing-masing. Yuk lihat! • (otomotifnet.com)
Punya banyak kelebihan, salah satunya Tuning Link yang merupakan fasilitas setingan secara online di atas dynamometer secara real time untuk penyesuaian AFR. Bila tidak bisa terkoneksi internet, ada juga fitur autotune. Tinggal masukan angka AFR yang diinginkan maka mapping akan langsung terbentuk secara otomatis.
“PCV juga sangat presisi. Setingan suplai bahan bakar dibuat per 250 rpm, sehingga pasokan bensin lebih presisi di setiap bukaan rpm. Selain itu, PCV juga bisa di koneksikan dengan quickshifter dan ignition modul,“ terang Koko Adiyaksa Store Manager Sportisi Motorsports, Jl. Tenggiri, Rawamangun, Jaktim.
PCV menyimpan lebih dari 10 mapping, dan tersedia 2 base mapping. Piggyback ini dibanderol dengan harga Rp 5,5 juta dan untuk modul ignition 5,5 juta.
“Selain itu ada fitur fine tuning yang bisa dilakukan oleh pemilik motor dengan sangat mudah dengan memanfaatkan mapping yang sudah tersedia,” terang Budiman Terianto owner dari Sphinx Motorsports di Poins Square, Lebak Bulus,Jaksel.
Ada empat tombol pada konsolnya, yang paling kiri untuk memilih mapping. Sedang tiga tombol yang lain berfungsi untuk fine tuning. Menambah pasokan bahan bakar di putaran mesin bawah, tengah dan atas. Caranya tinggal putar pakai obeng min kecil. Juice Box Pro ini dibanderol Rp 3,75 juta.
BAZZAZ ZFi TC
Lewat perangkat ini, moge-moge yang sudah dilengkapi dengan traction control mampu diatur ulang sensitifitasnya. Caranya dengan memotong pengapian dalam milliseconds untuk mengurangi gejalan ban belakang spin karena tenaga terlalu besar.
“Bazzaz FI ini praktis karena bisa digunakan langsung oleh pengguna awam. Urutan kabel-kabelnya pun jelas, tinggal colok sesuai sensor-sensor pada mesin,” terang Eddo Tan owner dari Aerospeed, Semanan, Jakbar. Ambil contoh, Bazzaz ZFi TC untuk Ducati Panigale 1199 dilegoRp 4 jutaan.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR