Budi yang masih kuliah itu tampak menanam radiator Daihatsu Espass. Komponen itu terlihat sampai menutup mesin Vixinya. Pasalnya radiator tersebut digunakan utuh tanpa dimodifkasi. Paling yang tampak termodifikasi adalah corong untuk gelontorkan air radiator.
Dipta mengaku menggunakan radiator Suzuki Carry. Namun dimodifikasi. “Bagian bawah saya potong dan saya sesuaikan besarnya dengan kondisi di mesin. Supaya terlihat sip,” bangganya.
Menurut keduanya, aplikasi komponen radiator mobil diklaim punya kelebihan. “Menyumbang sirkulasi pendinginan mesin lebih bagus. Soalnya radiator mobil tak hanya terdiri dari 1 sap (1 ply). Bagian dalam terisi sampai 3 sap. Maka adem. Bahkan bila kipas radiatornya off mesin tetap adem,” yakin Dipta lagi.
Soal pasangnya, selain perlu merancang dudukan ulang radiator tersebut, perlu pula merancang dudukan slang radiator supaya terkoneksi antara radiator dan mesin.
Lantas berapa biaya bikin begitu ya. “Enggak sampai Rp 1 juta. Saya hanya habis biaya sekitar Rp 900 ribu. Itu sudah termasuk radiator dan pasang,” tutup Dipta, diamini Budi. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR