Seperti Ahmad Sholahudin. Pria akrab disapa Bejo ini, menuturkan masalah yang sering terjadi di skubek. Banyak konsumen bengkelnya yang mengeluhkan kondisi ini.
“Biasanya suara berisik di CVT muncul karena karet V-belt aus, roller peyang, grease CVT kering, atau bisa juga karena CVT kotor,” beber mekanik bengkel Bukit Jaya Motor di Jl. Raya Bukit Cinere No. 34, Jakarta Selatan.
Penyebab utama masalah ini, panas berlebih yang muncul saat CVT kerja keras. Lebih mudah muncul jika menemui jalan menanjak dan macet. Biasanya pengendara memanfaatkan putaran mesin untuk menahan laju motor agar tidak mundur.
Padahal, hal itu justru menyiksa kerja CVT sebagai penyalur tenaga ke roda. Manfaatkanlah fungsi rem untuk menahan motor saat di jalan menanjak.
Langkah yang harus dilakukan, membongkar CVT dan cek part satu persatu. Periksa roller masih mulus atau tidak. Lanjutkan memeriksa karet V-belt dengan cara dibalik, periksa setiap lekukan. “Pastikan tak ada retak yang berpotensi membuat V-belt putus,” saran Bejo.
Jika roller dan karet CVT masih bagus, lanjutkan pemeriksaan ke grease yang menjadi pelumas di area CVT. Panas berlebih membuat grease cepat kering dan bisa jadi penyebab bunyi-bunyian di area CVT.
Ingat, grease alias gemuk yang digunakan juga khusus. Biasanya dijual dengan harga Rp 8 ribu sepasang, untuk primer dan sekunder.
Editor | : | billy |
KOMENTAR