Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Atasi Kick Starter Skubek Seret, Usir Karatnya!

billy - Kamis, 28 Februari 2013 | 17:08 WIB
No caption
No credit
No caption


Jarang dipakai, material besi tempa atau baja bukan tambah awet. Tapi, justru malah timbul karat pada permukaannya. Apalagi jika besi tersebut ada di dalam ruang lembab dan terkadang bertemperatur tinggi. Ditambah, sering kena air hujan. Akibatnya, jamur besi pun lebih cepat berkembang biak.

Contohnya, rangkaian komponen pada slah alias kick starter tunggangan skubek. Terutama, part-part yang ada di dalam rumah CVT. Gara-gara jarang dipakai lantaran lebih efektif dan simple pakai tombol starter, part tersebut kadang bermasalah ketika mau digunakan. Khusunya, bila aki mulai soak.

“Biasanya kick starter enggak mau balik ke posisi awal sehabis ditekan. Kalaupun bisa balik biasanya agak keras dan perlu bantuan tangan atau kaki. Jadi repot urusan selajutnya,” ujar Teguh Wiyono, mekanik Ganesha Motor.

Dipertegas Teguh, penyebab kick starter susah balik bukan ulah susunan gir penghubung tangkai slah. Atau, gigi penghubung dan gir pemutar puli primer mata giginya rusak. Tapi, akibat per stopper pemegang penghubung gir slah dan gir primer mulai dihinggapi karat.

“Begitu kick starter digunakan dan fungsi per stopper sebagai rel juga pemegang gir penghubung malah nggak jalan. Alhasil, batang kick starter yang juga didukung pegas spiral justru enggak mau balik lagi. Itu yang bikin kita kesal,” imbuh warga di Jl. Raya Bekasi Km. 23, Cakung, Jakarta Timur.

Nah, untuk mengembalikan kondisinya ke posisi semula dan bisa normal digunakan, saran pria perawakan gemuk ini untuk lakukan perawatan sederhana. Yaitu, berupa mengusir debu pakai kuas dan udara bertekanan tinggi. Tapi, biar prosesnya mudah, bak luar rumah CVT dibongkar berikut cover pelindungnya.

Ambil contoh kick starter Suzuki Spin 125 yang susunan, bentuk dan dimensi kick starternya tak jauh beda punya Mio, BeAT atau Vario. Lalu setelah debu diusir pakai kuas dan angin kompresor, per stopper dan alur gir penghubung diolesi gemuk alias grease.

“Kenapa lebih tepat gunakan grease, lantaran pakai oli rawan muncrat kemana-mana. Lagipula grease jauh lebih tahan lama daripada pakai oli,” tutup Teguh. Betul itu. CVT kan anti DOA alias Debu, Oli dan Air. (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa