Setingan rebound, mudah ditemukan pada suspensi aftermarket
Pertama ada preload, istilah ini menerangkan jumlah tekanan yang diterima pegas sebelum menerima beban, baik pengendara atau daya pengereman.
Tanpa preload, motor akan merosot saat menopang bobotnya, hasilnya jadi ceper dan jika terlalu banyak pegas bisa tidak bergerak.
Preload sangat ditentukan daya pegas per.
Rebound damping atau biasa disebut rebound saja, istilah ini menerangkan bagaimana sokbreker kembali ke posisi semula atau memantul setelah menerima tekanan.
Tanpa rebound damping, pengendara akan terpantul dari jok meskipun motor hanya melewati polisi tidur kecil.
Rebound sangat ditentukan rancangan suling di dalam sokbreker dan kekentalan oli.
Compression damping, fungsinya mengontrol kecepatan yang diredam sokbreker saat menahan beban.
Terjadi saat melakukan pengereman, akselerasi dan melewati polisi tidur.
Terlalu banyak compression damping, motor akan terasa keras dan tidak nyaman. Jika compression damping terlalu sedikit, motor akan terasa loncat-loncat sejak kena guncangan.
Setelan preload, mudah ditemukan di sokbreker bawaan motor
Sesuai dengan istilah di atas, cara kerja sokbreker bisa dirunutkan sebagai berikut, seperti diterangkan Juffry Willard, Research & Developmet TDR Center selaku distributor sokbreker YSS di Indonesia.
Setelan preload, mudah ditemukan di sokbreker bawaan motor
Sesuai dengan istilah di atas, cara kerja sokbreker bisa dirunutkan sebagai berikut, seperti diterangkan Juffry Willard, Research & Developmet TDR Center selaku distributor sokbreker YSS di Indonesia.
Sebelum dinaiki, maka ada pada posisi preload. Ketika berjalan dan mendapat tekanan seperti melibas polisi tidur, maka sokbreker akan beraksi menerima tekanan (compression) dan di sini peran sokbreker mulai terasa.
Guncangan tersebut diserap secara cepat oleh piston dan oli di dalamnya.
Kemudian setelah itu preload bekerja, dengan menahan tekanan balik dari dari per, lagi-lagi yang berperan adalah oli dan gas di dalamnya, sehingga pengendara tak merasa ditendang balik. Maka hasilnya motor jadi mudah dikendalikan dan nyaman.
Pada beberapa moge, pakai suspensi aktif lewat perangkat elektronik
Sementara di moge kelas atas, seperti Ducati Panigale 1199R, sudah mengandalkan suspensi aktif.
Pada beberapa moge, pakai suspensi aktif lewat perangkat elektronik
Sementara di moge kelas atas, seperti Ducati Panigale 1199R, sudah mengandalkan suspensi aktif.
Enggak hanya dikendalikan per dan oli maupun gas, namun juga perangkat elektronik yang bekerja sesuai setingan pengendara maupun berdasarkan kondisi jalan yang dilalui, tentu diatur langsung oleh ECU. (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR