Jakarta - Pada tahun lalu, laburan krom menjadi pilihan untuk meng-upgrade tampang motor kesayangan. Berbagai komponen di motor di bikin kinclong alias mengilap, bahkan ada satu motor full di krom, layaknya kaca berjalan.
Harga komponen ini berkisar Rp 350 ribuan sampai jutaan
Tren tersebut saat ini masih ada, namun kini mulai bermunculan dengan kelir yang berbeda dan beragam. Yakni, dengan sebutan anodize. Warna-warna tersebut banyak diaplikasikan ke tunggangan kontes modifikasi. Karena dengan warna yang mentereng bisa bikin mata melirik dan nilai plus. Salah satu komponen yang ikutan kena tren ini adalah knalpot.
Ada juga produk negeri gajah putih yang no label
Sekadar pengetahuan, warna anodize adalah sebuah proses pelapisan aluminium yang mirip dengan teknik krom. Bedanya teknik anodize ini hanya bisa digunakan pada material aluminium dan bahan pelapisnya pun berbeda, yaitu natural oxide.
"Hasilnya adalah lapisan warna-warna candy sekaligus memantulkan kilap di peranti tersebut," jelas Gondrong, pemilik knalpot SKR yang juga pakai di produknya.
Langganan aplikasi untuk kontes modifikasi
"Pilihan warna antara lain; biru, merah, gold, dan ada titanium. Merek SKR masih terjangkau, jadi buat yang kantong nge-pas bisa upgrade tampilan plus performa," tambah pria yang mangkal di daerah Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang, Banten.
Proses pelapisan hampir mirip dengan krom
Mengaplikasikan komponen anodize ini bukan hanya bisa bikin besutan kesayangan makin ngacir, tapi penyesuaian atau perpaduan warna bisa lebih klop dan enak dilihat.
"Knalpot anodize ini ada juga buat bebek. Sedang spek knalpot merek CHA kisaran Rp 1,6 jutaan ini untuk tunggangan bore up 150 cc sampai 200 cc atau sering dipakai buat balap drag bike," tutup Wiwid Catur, pemilik Wheed2 Speed Shop (WSS) daerah Ciracas, Jaktim.
Pemasangannya pun mudah karena sudah disesuaikan dengan dudukan asli bawaan pabrik. Mau ikutan? (motor.otomotifnet.com)
Spek knalpot CHA untuk kapasitas mesin bore up
Whee2d Speed Shop (WSS) : 08561459008
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR