AISI yang terdiri dari 5 pabrikan ini menunjukan penjualan di 6 bulan pertama 2015 hanya mencapai 3.256.637 yang terserap di pasar domestik maupun untuk kebutuhan ekspor. Sedang periode yang sama tahun lalu mampu mencapai 4.216.473 unit sepeda motor.
"Ya, sampai Mei demand sepeda motor memang turun sampai 20 % dampak dari berbagai faktor, seperti kenaikan BBM sejak tahun lalu, harga pokok naik, nilai tukar Dollar jatuh. Dampak ke pasar motor besar, konsumen menunda pembelian," aku Dyonisius Beti, Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
"Namun harapannya di semester kedua ada tanda positif. Dimulai dari high session Lebaran diharapkan ada peningkatan 10 - 15 %," ungkapnya.
Sedang berdasarkan merek, Honda masih yang tertinggi penjualannya dengan market share 65,62 % diikuti oleh Yamaha yang memiliki pangsa pasar 29,89 %. Diikuti Suzuki, Kawasaki dan TVS.
Untuk tipe, skutik masih paling laris, dengan total penjualan 2.433.022 unit atau mencapai 74,71 % dari total penjualan sepeda motor di Indonesia. Untuk tipe ini, Honda BeAT masih yang paling laris di Indonesia dengan penjualan selama 6 bulan tebus 988.162 unit.
Di posisi kedua, bebek masih dominan dengan 13,25 % atau 431.392 unit unggul tipis dari motor sport yang market share-nya mencapai 12,04 % atau 392.223 unit. Untuk motor sport, Yamaha V-Ixion tetap dominan dengan total penjualan 136.942 unit dalam 6 bulan. (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR