Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Review Bebek Matik, Canggih Belum Tentu Laku

billy - Selasa, 15 Januari 2013 | 08:39 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Bebek matik alias betik sepertinya memang ditujukan untuk penggemar motor dengan kenyamanan seperti skubek namun memiliki desain yang tidak beda dengan bebek, seperti roda yang masih mengusung 17 inci.

Honda dan Yamaha sudah meluncurkan betik andalan mereka. Honda Revo AT dan Yamaha Lexam. Keduanya juga sudah bertekologi fuel injeksi. Namun tidak begitu mendapat tanggapan positif konsumen.

Penjualan betik tidak terlalu bagus. Konsumen tetap memilik skubek yang penjualannya sudah mengalahkan bebek.

Masa kejayaan betik terjadi di awal penjualannya. Revo AT yang meluncur pada 20 Juli 2010 sepanjang tahun ini terjual 7.237 unit. tahun berikutnya turun menjadi 5.150 unit dan 2012 hanya terjual 200 unit, itupun hanya di April. Lalu 11 bulannya nihil alias memang sudah tidak ada produksi.


Lexam yang diluncurkan akhir Februari 2011 juga demikian, Sepanjang 2011 berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Lexam terdistribusi 6.769 unit. Namun di 2012 Yamaha tidak mendistribusikan Lexam.

“Sepertinya konsumen di Indonesia masih suka bebek yang benar-benar bebek dengan transmisi manual sedang untuk matik yang harus skuter,” bilang Eko Prabowo, General Manager Promotion and Communications PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Masih kata Eko, edukasi selama ini yang diberikan pihak Yamaha sudah cukup baik. Yaitu fokus membahas teknologi dan sistem kerjanya.

“Tapi sekali lagi, terbukti konsumen punya cara pikir berbeda. Mereka ingin yang namanya skuter ya matik. Bebek itu bukan matik. Apalagi saat ini, tren bebek juga turun.”

Begitu juga ketika mendatangi sejumlah bursa motor bekas atau motkas. Syahrudi, seorang pedagang motkas mengakui selama dirinya menjual motor bekas, belum satupun dia menjual betik.

“Nggak ada yang jual juga. Motornya juga jarang kelihatan,” ungkap pedagang dari Jatinegara, Jakarta Timur ini.

Karena itu, meski dirinya hafal mengenai pasaran harga motor, untuk tipe satu ini ia mengaku masih gelap. “Wah.. nggak tahu pasti berapa harganya,” bilangnya.

Hal sama juga dinyatakan oleh Romli yang menjual motor bekas di seputarab Palmerah, Jakarta Barat. “Pernah sekali menjual Revo AT. Harga jualnya nggak nyampe Rp 10 juta. Dan barangnya juga susah berputar. Beda dengan jual motor bebek biasa atau yang memang matik beneran. Nggak lebih dari seminggu sudah laku dijual,” jelas Romli.

Terbukti teknologi canggih belum tentu bisa langsung diterima konsumen Indonesia. Terbukti pada jualan betik ini. (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa