OTOMOTIFNET - Bisnis cuci motor, bukan hal yang baru lagi. Pun begitu dengan jasa cuci helm yang sudah menjamur di pelosok kota. Tapi, kalau cuci motor plus ada cuci helmnya juga, nah itu baru gak biasa. Alias masih jarang.
ONE STOP CARE
Bisnis cuci motor, yang di dalamnya juga menyediakan layanan pencucian helm memang baru dilakoni beberapa waktu saja. Bisa diistilahkan sebagai one stop care, alias perawatan lengkap di satu tempat.
Menurut Iwan, salah satu pemilik usaha cuci steam Sponge Boys (SB) di Jl. H. Muhi, Pondok Pinang, Jaksel, gerainya sudah menyediakan layanan cuci helm sejak buka pertama kali. "Pertimbangannya, saat itu belum banyak jasa pencucian helm di sekitar tempat tinggal saya. Jadi kenapa enggak sekalian aja bikin usaha pencucian motor plus helm," ungkap cowok berpostur mungil ini.
Bisnis ini memang belum banyak pihak yang tertarik. "Perlu tenaga kerja lebih dan butuh waktu lama buat proses pengeringan," timpal Hardi Wijaya, personel Wash Here di Pondok Aren, Tangerang.
Namun sebenarnya bisnis ini bisa dijadikan proyek percontohan, bagi Anda yang ingin memulai melakoni jasa perawatan motor. Artinya memang dibutuhkan SDM yang cukup dan terampil. Supaya kualitas dari pencucian termasuk poles bodi motor, setara dengan hasil pencucian helm bagi pelanggan.
Pasalnya banyak pemilik jasa ini yang awalnya sangat mempedulikan metoda perawatan helm dan motor, demi hasil yang memuaskan, lambat laun meninggalkan pakem yang sejatinya harus dipertahankan demi menjaga quality control yang proporsional.
Hati-hati Cuci Helm di Tempat Jasa Cuci Helm
Metoda cuci motor snow wash sebenarnya meminimalkan budget untuk bahan pembersih |
Hati-hati Cuci Helm di Tempat Jasa Cuci Helm
Cara menyikat full power seperti ini, sebenernya bisa membuat bahan padding helm mudah lapuk |
Hati-hati Cuci Helm di Tempat Jasa Cuci Helm
Proses pengeringan lapisan dalam helm andalkan vakum penghisam air dan pengering rambut |
Praktik yang kerap terjadi di lapangan, metoda pencucian helm sekadar membersihkan permukaan padding dan busa tanpa memerhatikan bahan yang dipakai.
"Sebenarnya untuk mencuci bagian padding dan sponge (busa bagian dalam helm), tak boleh menggunakan bahan pembersih atau sabun yang mengandung deterjen terlampau banyak. Karena sifatnya bisa merusak dalam jangka waktu panjang," beber Stefanus dari Astoria, gerai penjualan helm impor di bilangan Gajah Mada, Jakbar.
Konsekuensinya memang akan membuat tarif yang dipungut untuk satu helm menjadi lebih mahal. Sementara ongkos cuci helm yang ditawarkan di pasaran saat ini, hanya dipatok sekitar Rp 12-15 ribu/helm (semua tipe).
Tak heran kalau bahan sabun yang digunakan untuk membersihkan padding maupun busa, sebenarnya kurang ideal buat dipakai.
Seperti diterapkan salah satu gerai cuci motor dan helm di Pondok Labu, Jaksel, ketika OTOMOTIF memintanya untuk mempraktikkan langsung proses membersihkan helm konsumen.
Langkah awal memang sudah benar, dengan mencopot seluruh bagian dalam helm yang didesain knock down (bisa bongkar-pasang). Mulai lapisan padding hingga bantalan busa di dalamnya.
Ketika melihat sabun yang dipakai buat mencuci jeroan helm tadi, ternyata hanya mengandalkan sabun colek biasa, tanpa diimbangi dengan larutan pelembut bahan berserat kain. "Pewangi disemprotkan sebelum proses pengeringan pakai bantuan hair dryer," kata salah seorang tenaga kerja di gerai itu.
Namun tak semua jasa pencucian motor plus helm mempraktikkan metoda ‘murah meriah’ seperti itu. Sebut saja Basri Steam (BS) di Jl. Pejuangan, Kebon Jeruk, Jakbar.
Pihaknya minta bantuan pihak lain, untuk mengerjakan proses bersih-bersih helm ini. Intinya sabun yang dipakai bukan sabun colek, yang kerap ditemui di tempat pencucian motor yang melayani pencucian pelindung kepala bikers ini.
"Cara menyikatnya juga pakai sikat halus dan pakai sabun cair khusus helm. Aromanya yang harum sudah membuat segar bagian dalam helm," ujar Basri, pemilik BS sekaligus tukang cuci motor ini.
Kesimpulannya, tidak semua jasa pencucian motor plus cuci helm, menawarkan kualitas sebagus tarifnya. Jadi sebelum memutuskan untuk membersihkan helm kesayangan di lokasi tersebut, enggak ada salahnya sedikit cerewet.
Sekadar memastikan sabun yang digunakan, apakah masih aman dipakai buat merawat bahan pelapis dalam helm maupun kulit kepala?
Penulis/Foto: Anton / Anton
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR