Apakah Pasar Motor Sport Akan Bergairah?

No credit No caption

OTOMOTIFNET - Jualan motor Tanah Air 2009 yang hampir mencapai 5,9 juta unit mengalami gejolak turun. Angkanya mencapai 400 ribuan dibanding 2008 yang tercatat 6,2 juta unit lebih. Tak terkecuali, gejolak juga menggoyang segmen sport yang trennya sedang naik.

Konsumen seolah menghilang terkena dampak menurunnya daya beli. Walau kalau diendus, mereka ternyata tidaklah benar-benar lenyap. Melainkan berkumpul di beberapa produk baru yang menarik perhatian. Yuk, simak lebih lanjut ceritanya.

TOMBAK TIGA KEPALA

Pasar sport kurun waktu tiga tahun terakhir diwarnai kelahiran dan discontinue produk. Seperti Bajaj yang muncul dengan tipe dan varian baru; Pulsar 200, XCD125 dan 180 baru.

Lalu Honda menghapus Tiger jari-jari sejak lahir Macan Asimetris November 2008. Sementara Kawasaki melahirkan banyak produk; KLX 250, KLX150, KLX 250V (D-Track), Ninja 150 N (2-tak) dan Ninja 250R.

Selain itu, Minerva merilis ombak tiga kepala Megelli 250R Sport, Naked dan SuperMoto. Sedangkan Yamaha, menyetop Scorpio Z jari-jari sejak awal 2009.

Ditilik permerek, kakak beradik Honda Mega Pro dan Tiger mengalami pukulan yang lumayan, turun mencapai 50 ribu unit. Diprediksi konsumen Mega Pro lari ke Yamaha V-Ixion mengingat selisih harga yang tipis.

Sementara segmen atas Honda Tiger tertarik untuk pindah ke Ninja 250R. Penyebab lain, tentu menjadi pe-er Honda untuk mengusutnya.

Di sisi berbeda, Kawasaki bisa tersenyum lebar di 2009. Ninja R, Ninja RR dan Ninja 250R laris manis di pasaran. Meski dari sisi jumlah, angkanya tak sebombastis brand lain yang lebih massal.

Secara common sense, Kawasaki menerima luapan konsumen dari merek lain yang ingin produk berkelas lebih tinggi. Selain, mereka juga membuka kelas baru yang lama ditinggal Suzuki di segmen trail lewat KLX150, angkanya mencapai 10 ribuan unit.

No credit No caption

Pemain Jepang lainnya Suzuki. Hoki Thunder 125 stabil di 2007-2008 harus berakhir di 2009. Ibarat ngegas, tarikan awal bagus tapi tarikan atasnya ngedrop. Dari 111 ribu unit di 2008 menjadi tinggal 24 ribu saja di 2009.

“Kami naik harga dua kali di akhir 2008 dan awal 2009. Dengan beda harga yang semakin dekat, konsumen banyak yang lari ke kompetitor,” aku Setiawan Surya, marketing dept. head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Sebaliknya, raport baik berhasil ditoreh Yamaha. Secara total, jualan sportnya naik 3,3 kali dibanding 2007.

Malah khusus V-Ixion, penjualannya sejak diluncurkan Mei 2007 naik hingga hampir 7 kali lipat, wow! Melihat data ini, kekhawatiran akan sulitnya perawatan mesin injeksi menjadi tidak relevan.

Sementara Minerva, merilis angka penjualan 2009 sebanyak 49.800 unit di mana 60%-nya disumbang Minerva R150. Itu berarti sekitar 29.880 unit Minerva CBR terjual. Sebanyak 25% penjualan disumbang Minerva Sachs Megelli 250R (fairing), 250S (naked), 250M (supermotard) dan MadAss.

“Minerva optimis akan terjadi peningkatan sales 66 ribu di 2010,” ungkap Kristianto Goenadi, presdir PT Minerva Motor Indonesia. Bisa jadi, inilah salah satu penggigit kue pasar sport Jepang.

 Di luar line product ATPM, masa kejayaan CBR150 tampak mengalami penurunan. Meski tak diperoleh data resmi, namun Hendrik, owner Probike, penjual motor built-up mengungkapkan data tersebut mendekati riil.

Penurunannya sendiri disebabkan beberapa faktor, terutama muncul alternatif baru yang menarik. “Kasarnya dimakan sama Ninja 250, karena harga enggak jauh, bisa kredit dan dapat cc besar,” ujarnya.

Nah, berikut ini tren penjualan motor sport nasional yang diperoleh dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) dan berbagai sumber lain. Data AISI sendiri menunjukkan pasar motor sport 2009 hanya turun 0,27% dari 2008. Bebek turun 11,55% sedangkan skutik naik 11,82%.

Penulis/Foto: Iday / Dolok, YMI, Suzuki