Tantangan pertama hadir di trek desa Suka Maju menuju dusun Penan. Berbeda dengan rute B yang menghadang peserta dengan menyeberang sungai, di rute A kondisi jalan licin dengan genangan air dan lumpur tebal akibat guyuran hujan jadi ujian bagi peserta.
Namun suasana dusun Penan dengan kondisi biji coklat yang sedang dijemur oleh warga menambah asik perjalanan. Hangatnya sambutan warga yang memberikan lambaian tangan juga menjadi penambah semangat tersendiri bagi peserta.
Beratnya trek tak mengendurkan semangat kebersamaan ditunjukan para peserta. Terlihat saat salah seorang terjatuh atau mengalami kendala, beberapa rider langsung turun membantu atau sekedar menengok kondisi rekannya.
Selain itu, meski panitia sudah menyediakan check point dan area makan siang, namun banyak juga pengendara yang memilih beristirahat di warung-warung pinggir jalan. Warga juga tak segan membantu saat ada pengendara yang kesulitan melintas trek seperti di tanjakan terjal atau melintasi sungai. Sehingga jelas terlihat jika ajang ini memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat yang dilalui sebagai lintasan.
Meski demikian, jalannya Surya Autology X3 bukan melulu tanpa kendala. Salah satunya adalah pemblokiran jalan di desa Rambe. Beberapa batang kayu melintang di lintasan. Setelah bernegosiasi selama sekitar dua jam, akhirnya warga mau memberi jalan pada peserta.
Memasuki area terakhir, dari perkampungan Deli Tua menuju Lapangan Benteng, Medan, peserta seperti diberi hadiah dengan kondisi jalan cross country dan pemandangan hijau membentang membuat mata termanjakan. Sore harinya, banyak peserta mulai memasuki Kota Medan dan finish di Lapangan Benteng.
Seru bro! (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR