Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Gandeng Perusahaan Indonesia, Ini Rencana Proton di Tanah Air

Dimas Pradopo - Minggu, 8 Februari 2015 | 11:12 WIB
No caption
No credit
No caption


Malaysia - Penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan mobil nasional Malaysia dengan perusahaan asal Indonesia PT Adiperkasa Citra Lestari (Adiperkasa) diharapakan mampu menjadi penyelamat Proton dari kerugian yang menimpanya.

Seperti dirilis abcnews.go.com, penandatanganan MoU itu disaksikan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (6/2) ini keduanya akan melakukan kerjasama di banyak aspek.

Proton akan membantu Indonesia belajar membangun, mengembangkan, dan memproduksi mobil nasional. Untuk tahap awal, keduanya melakukan studi kelayakan dalam enam bulan pertama. Jika hasilnya menunjukkan proyek ini layak, maka perusahaan akan menandatangani perjanjian usaha patungan.

Seperti disampaikan CEO Adiperkasa AM Hendropriyono, bagi Indonesia langkah ini diharapakan akan menjadi kunci pengembangan mobnas di Indonesia, membantu mendorong industri otomotif dan meningkatkan pengetahuan teknis.

Bagi Proton sendiri, diharapkan kerjasama ini menjadi awal baru untuk bangkit dari lesunya penjualan mobil-mobilnya. Meski sempat mendominasi penjualan mobil di Malaysia hingga menguasai market share 50 persen pada 10 tahun yang lalu, pada 2014 market share Proton hanya 21 persen. Penjualan ekspor-nya pun kurang baik.

Sedang pasar Indonesia dengan 250 juta penduduk dan penjualan mobil yang mencapai 1 juta unit tiap tahunnya dianggap sebagai pasar yang empuk.

"Proton harus berinvestasi pada proyek di Indonesia. Pada awalnya mungkin tidak akan cepat menghasilkan uang. Akan tetapi, keuntungan akan datang seiring dengan penerimaan pasar Indonesia dari mobil yang tepat sasaran," ungkap Mahathir Mohammad, founder Proton yang juga mantan Perdana Menteri ini.

Untuk itu, Proton akan melakukan studi terkait pasar Indonesia untuk melihat apakah ada kemungkinan merombak model saat ini dan merakitnya di Indonesia, sebelum merancang mobil yang benar-benar dibutuhkan pasar Indonesia.

Bahkan Mahathir Mohammad juga membuka wacana proteksi industri otomotif di Malaysia dan Indonesia. "Negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan melindungi industri mobil mereka dan kita harus mengadopsi beberapa strategi mereka," kata Mahathir. (otomotifnet.com)


Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa