Setelah bosan utak atik mesin bensin, kini jatuh hati pada diesel common rail yang ‘dicolek’ sedikit langsung terasa hasilnya
Jakarta - MPV (Multi Purpose Vehicle) lansiran PT TAM (Toyota Astra Motor) ini menjadi salah satu kendaraan favorit masyarakat Indonesia. Tidak hanya kalangan orang tua saja yang menggemari kendaraan 7 seater ini. Anak muda juga banyak yang mengoprek, terlebih lagi yang bermesin diesel.
Downpipe stainless steel dibungkus dengan exhaust wrap, lumayan mereduksi panas masuk ke kabin
Tentunya hal ini disebabkan kemudahan modifikasi yang bisa diterapkan pada kendaraan ini. “Upgrade sedikit, tenaga melonjak drastis. Dulu waktu masih main kendaraan bensin, uang habis banyak namun tenaga tidak melonjak drastis,” ujar Felix Iskandar.
Tenaga mesin kini naik 100% hanya bermodal Rp 15 juta
Memang kalau hanya mengandalkan tenaga standar pabrik tentu sangat kurang. Bayangkan saja, di atas dyno rata-rata terukur 100 hingga 105 dk, tenaga segitu disuruh menggerakan kendaraan dengan bobot 1.525 kg, tentu sangat kurang.
Pemantau tekanan turbo, jika boost bocor langsung cepat terdeteksi
“Makanya gue putuskan untuk upgrade hingga stage 2 dulu. Yang penting basic-nya sudah mantap, tinggal ganti turbo dan tuning ulang piggyback jika mau ke stage 3,” ujar pedagang pelek aftermarket ini. Untuk soal ini Felix tidak sendirian, dibantu bengkel TS Kustom Garage di bilangan Meruya, Jakbar.
Jok semi bucket sangat pas buat kendaraan sehari-hari
Awalnya, Kijang Innova dari pabrik dilansir tanpa intercooler. Sedangkan turbo tanpa intercooler tentu saja malah menghembuskan udara panas. Maka dari itu intercooler KEN Performance dipasangkan.
Namanya juga pedagang, sering gonta-ganti pelek. Sekarang pakai Volk Racing TE37SL, besok mungkin sudah pakai pelek lain
Meski produk ini tinggal pasang ke mesin 2KD-FTE, namun pada prakteknya gril bumper depan harus mengalah. Gril harus dilepas karena mentok dengan intercooler. “Bisa saja ditaruh agak atas tanpa mengorbankan gril, tapi kurang dapat angin,” sebut penghuni kawasan Duri Kepa, Jakbar.
Boost standar pabrik yang bermain di angka 0,8 bar tentu kurang maksimal. “Saya naikkan hingga 1,2 bar, masih di bawah angka maksimal 1,3 bar,” terang Memed Firdaus, mekanik TS Kustom Garage. Tekanan turbo yang sudah meningkat jika tanpa diimbangi pengaturan bahan bakar, seperti durasi penyemprotan dan waktu penyemprotan solar tentu akan sia-sia.
Oleh sebab itu dipilihlah piggyback Dastek Unichip Q4 beserta iDrive merek yang sama. “Lumayan sekarang tembus 202 dk, naik 100% dari standar pabrik,” girang Felix yang gemar mengkoleksi jam tangan. Ayo bos ganti turbo Borg Warner atau IHI biar tembus 280 dk. • (otomotifnet.com)
Plus:
- Ubahan mesin simple namun tenaga melonjak drastis
MInus:
- Sektor eksterior sangat minim sentuhan
Data Modifikasi
Mesin
- Piggyback Dastek Unichip Q4
- Dastek iDrive
- Intercooler KEN Performance
- Tutup Oli TRD
- Fuel Cooler Toyota Hilux
- Saringan Udara BMC
- Muffler HKS Universal
- TS Performance Downpipe
Eksterior
- Wing Toyota Grand Innova
- Lampu Belakang LED
- TS Performance DRL Interior
- Jok Reclining Bride Low Max Carbon
- Seatbelt Takata 4 Titik
- Pivot Throttle Controller
- Pivot Boost Meter
- Gam Bubble Shift Knob
- HKS Type 0 Turbo Timer
- TS Performance Pedal Set CNC
Kaki-kaki
- Pelek Volk Racing TE37SL 17x7,5 Inci
- Ban Michelin Pilot Sport 3 225/45R17
- Mur Roda Project U
- Per Tein S-Tech
- Kampas Rem Bendix
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR