Suzuki Jimny LJ80 1986, Yogyakarta Mainan Pengusaha Bus

“Karena jip ini dimodifikasi buat menaklukan trek country road juga spesial stage (ss). Tahu sendiri deh, di dalam trek country road biasanya ada ss. Makanya spesifikasi modifnya diperuntukan buat bejaban di dua tantangan tersebut,” yakin Pungky Hendra Jaya, owner Suzuki Jimny LJ 80 yang katanya kelahiran 1986. 

Nyatanya terbukti, jipnya itu beberapa kali turun gelanggang dan pulang bawa piala. Walaupun diakui sih belum podium pertama. Namun yang pasti hasil modifnya sudah membuahkan hasil.

Nah uniknya semua modifikasi digarapnya sendiri di bengkelnya, yang menyatu dengan garasi bus besar berlabel Tunggal Daya di jalan ringroad barat nomor 5 Yogyakarta. Yup betul, Ini karena pria berusia 43 ini memang bergelut dengan bisnis bis. “Namun saya mengurus divisi bis pariwisata. Bukan bis malam. Semuanya digarap di sini,” lanjutnya lagi.

Kembali ke jipnya, keunikan tampak di beberapa lini. Sebut saja jalinan besi pipa yang mengelilingi bodi mobil, yang digunakan sebagai unsur safety bila jip alami accident. Tak seperti jip lainnya yang biasa berada di kabin, pipa tubular itu malah berada di luar kabin. 

Alhasil bodi jip seolah terlindungi oleh pipa tubular seamless sch 40 yang terkait langsung dengan sasis. Satu keuntungan, ruang kabin lebih lega ketimbang pipa tubular atau rollbar berada di dalam kabin, dan pastinya safety.  Betul kan.

Oh ya dapur pacu tak lagi mengusung bawaannya. Namun sudah engine swap dengan Colt T120SS, 1500 cc, 4 slinder injeksi. “Ecunya kustom pakai merk MS. Itu ecu modifikasi buatan Jogja. Harganya Rp 12,5 juta. Bandingkan dengan banderol piggy back. Pakai ecu ini saja sudah mantap koq,” kekeh anggota Independent Offroad Jogja (IOJ). 

Peranti gardannya disusupi copotan gardan Toyota Hilux depan dan belakang. Final 7:37. “Kalau transmisinya pakai Cote T120, kalau transfercasenya pakai Suzuki Jimny,” ujarnya lagi. 

Hampir lupa jip ini dibekali 3 perangkat recovery winch. 2 unit di depan dna belakang pakai model elektrik. Eitz masih tambah 1 lagi diburitan, pakai model PTO (power Take Off). Makanya ketemu trek ekstrem sekalipun, gampang mendakinya. (mobil.otomotifnet.com)