Duo Toyota Hardtop BJ40 1984, Kembar Bukan Identik

Sama-sama bermesin diesel asli 2B bawaan Toyota, bedanya, Hardtop milik Martius lebih punya banyak kelengkapan orisinal. Sayangnya, beberapa parts seperti tutup filter udara dan tebeng knalpot dilapis krom yang mengurangi nilai. Contoh pada pelek racing 16 inci berlapis krom pada Hardtop milik Budi, dibanding pelek kaleng orisinal kepunyaan Martius. “Karena lebih banyak saya pakai sehari-hari, makanya pakai pelek besar supaya handling lebih enak,” terang pengusaha asli Jambi ini.
Tapi, jangan tanya berapa banyak kelengkapan asli yang masih terpasang di Hardtop milik Martius. Mulai dari rem depan yang sudah pakai cakram orisinal, lampu dan mata kucing yang masih lengkap terpasang sampai winch PTO asli Toyota dengan karet-karet pelapis dudukan ban serep dan tutup tangki yang masih terpasang di tempatnya.

Masuk ke interior pun, keduanya masih ada sedikit perbedaan. Karpet dasar asli masih terpasang, namun beda di perangkat audio pada Hardtop milik Budi yang sudah terpasang. OTOMOTIF yang ikut ketika menuju lokasi pemotretan pun terkesima dengan senyapnya kabin. Tak ada suara mengganggu layaknya kendaraan yang sudah berusia 29 tahun. Pun begitu dengan suara mesin dan suspensi yang masih terasa nyaman.

Begitu diperhatikan, sampai stiker-stiker kelengkapan orisinal pun ternyata masih lengkap terpasang. “Karena kita semua temanan, jadi kalau salah satu ada yang dapat barang bagus. Mesti beliin untuk yang lain juga,” kekeh Budi lagi. Maka dari itu, tak heran ketika melihat rombongan BJ dan FJ ini di kontes. Hampir semuanya punya kelengkapan orisinal yang nyaris sama. Bahkan, Budi pernah membeli 6 set pelek kaleng orisinal di Australia ketika sedang berkunjung kesana untuk teman-teman di Jambi. (mobil.otomotifnet.com)