Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mitsubishi Lancer GTi, Mobil Harian yang Jago Ngebut

billy - Rabu, 5 September 2012 | 08:03 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Lantaran keenakan menjadi speedgoers, Rizky Margaputra yang bermukim di kota Kembang butuh besutan harian yang bisa ngebut. “Tetapi budget enggak banyak sehingga pilihan ke sedan dream car back to 90s,” bisiknya.

Setelah berkonsultasi dengan teman-teman di klub ABBAN (Automobile Bandung), akhirnya pilihan jatuh ke Mitsubishi Lancer 1.800 cc berlabel GTi. Alasannya sepele, terjangkau dan mudah dibuat kencang.

CANGKOK TURBO

Benar saja, belum lama menebus sedan keluaran 1993 berkelir putih, mobil langsung di bawa ke Indra, juragan Mantap Engine Tuner yang bermarkas di Bandung.

Indra menyarankan untuk mencangkok rumah keong copotan Lancer Evolution GSR series dan membuat piping sendiri alias custom made. Menurutnya, peak horse power hingga 40% bisa didapat dengan mudah ketimbang melakukan modifikasi NA (Naturally Aspirated).

No caption
No credit
No caption

Tak banyak cing-cong, seperangkat turbo berkode TD-05 yang lazim dipakai mesin 4G63-T kini menjadi teman mesin Rizki yang berkode 4G93. Piping dibuatkan versi customized karena tak pernah ada versi orisinal untuk 4G93.

Indra juga membuatkan dudukan intercooler besar merek Autobahn  untuk dipasang persis di belakang bumper depan layaknya dragster. Hasilnya tak percuma, piping stainless steel yang dibuat bisa bertengger rapi di dalam kabin mesin.

Tak ketinggalan dudukan blow-off valve HKS sengaja dibuat sejajar kepala silinder agar terekspos. Agar mesin terlihat matching dengan silicone hose Autobahn 88 berwarna biru, valve cover ikut disemprot cat biru.

Agar kabin mesin terlihat padat, air filter model pod buatan HKS diposisikan bareng airflow meter persis di belakang aki. Selesai sudah urusan hardware. Indra lanjut ke software lewat modul ECU piggyback Haltech.

Haltech Interceptor memang dirancang untuk penambahan aplikasi turbo di luar spesifikasi pabrik. Jadi ECU standar masih dipakai dan ditandem dengan Interceptor.


Hasilnya not bad tuh! Trek 402 meter di sirkuit Sentul bisa dilahap dengan elapsed time 15,2 detik saja. Itu pun karena overspin di bagian roda depan sebagai penggerak.

“Nanti kalau ada rezeki mau pasang sistem all-wheel drive biar traksi lebih yahud,” ujar Rizky bersemangat. Sayang kan, waktu terbuang percuma karena spin di tempat saat start.

Padahal kaki-kaki sudah tak standar. Satu set per keong Intrax dan sokbreker gas keluaran Bilstein menemani pelek Buddy Club 15 inci dan ban Yokohama Advan Neova AD07.

Apa boleh dikata, hasil torsi dream car back to 90s yang sudah pakai body kit Evolution III GSR ini masih lebih galak ketimbang soft compound yang ada di ban.

Welcome to the Fifteen Seconds Club!  (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa