Nah, tentu saja bikin penasaran dong, apa perbedaannya dengan mesin bensin. Itulah yang coba OTOMOTIFNET.com jawab. Seperti apakah? Ini ulasannya!
Satu unit Opel Blazer kelahiran tahun 2000 dipilih untuk mengetest Conventer Kit Lovato Gas. Dengan tubuh bongsornya, diharapkan bisa terasa perbedaan yang signifikan antara mesin berbahan bakar bensin dan gas yang diolah oleh konventer Lovato Gas.
Tangki gasnya tersimpan apik di bagasi, dengan kapasitas 50 liter, lengkap dengan sensor tekanan gas yang bisa menunjang keamanannya. Mau dibakar pun, tabung ini tidak akan meledak. Kemudian, selang pembuangan dan corong pengisian gas di bawah bumper belakang.
Sekarang saatnya menyalakan mesin. Sebelumnya, bisa dipilih mau menggunakan bahan bakar apa. Di dashboard tersedia tombol pemindah bahan bakarnya. Mau gas atau bensin, tingal pencet. Lampu indikator berwarna merah menandakan bahan bakar bensin yang aktif, dan lampu berwarna hijau tanda gas sudah siap digunakan.
Suara mesin yang terdengar tidak berbeda antara bahan bakar gas maupun bensin. Masuk gigi satu dan pedal gas siap di injak. Pertama, tentu bahan bakar bensin yang dipilih. Injak pedal gas spontan dan bruuummm, mobil pun meluncur.
"Memang seperti ada kehilangan tenaga sedikit pada putaran bawah, tapi lagi-lagi tergantung pada tipe dan jenis mobilnya. Untuk Blazer, butuh RPM yang lebih tinggi, coba di RPM 2.500," pinta Hendy, salah satu teknisi Autogas Indonesia.
Maka, sebelum start lagi, RPM dipanteng di angka 2.500, baru kemudian pedal gas diinjak spontan. Ya, gejala hilang tenaga memang hampir tidak terasa, meski tetap masih ada. Sedangkan saat bahan bakar bensin, tidak ada gejala tenaga hilang sesaat.
Tapi, itu tidak mengganggu kok, kan siapa juga yang mau menginjak gas spontan di jalan raya yang padat? karena kalau gas diinjak dengan cara diurut, gejala hilang tenaga tidak terjadi dan mobil berbahan bakar gas ini tidak berbeda tarikannya, enteng seperti mesin bensin!
Oiya, Autogas Indonesia menawarkan tiga tipe paket konventer Lovato, terdiri dari Cylinder 48L dibanderol Rp 8,4 juta, Cylinder 58L dibanderol Rp 8,5 juta dan Toroidar (tabung berbentuk donut) dibanderol seharga Rp 9,5 juta. Keamanannya dijamin, termasuk garansi spare part selama satu tahun dan tabungnya tiga tahun.
Sejauh ini, Pertamina sudah membuka sebanyak 19 SPBG di Jabodetabek, dan sudah beroperasi sebanyak 10 SPBG. Dan seperti kita tau, harga perliter ViGas Rp 3.600, bandingkan dengan Pertamax yang mencapai Rp 8.100 perliter. Lebih hemat kan?
(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR