Rasanya pantas kalau kedua sedan ini dihadirkan dalam jajaran mobkas legendaris. Minimnya konsumsi bahan bakar serta perawatan yang mudah dan murah menjadikan keduanya layak untuk diterima masyarakat sebagai mobkas legendaris.
Mengusung mesin 4 silinder dengan kapasitas 1.500 cc yang dihadirkan dalam dua pilihan transmisi otomatis 4 speed dan manual 5 speed.
Sedan yang kelasnya di bawah Corolla ini juga terkenal bandel dan tangguh, oleh karena itu juga akhirnya dipakai banyak armada taksi. Basis mesinnya yang mirip dengan Greco (lebih kecil 100 cc) membuat para pemiliknya tak perlu takut memeliharanya.
Hanya saja tampilan interiornya yang terbilang simpel membuatnya sedikit kalah dibanding rival sekelasnya. Kekurangan Soluna di antaranya ada pada suspensi belakangnya yang keras dan kerap menimbulkan bunyi serta minim fitur keselamatan.
Soluna. Suspensi belakang terlalu keras dan kerap menimbulkan bunyi
Generasi penerus Soluna ini memiliki kapasitas mesin 1.500 cc dengan tampilan lebih bongsor, sporti, dan mewah dibanding Soluna. Mesinnya pun lebih baru, dengan teknologi VVT-i dijamin tenaga mesin lebih bagus dan konsumsi bensin tetap irit.
Ini juga yang menjadi alasan mengapa banyak armada taksi mengambil Limo (Vios yang sudah dispec down) untuk jadi taksi. Interior pun berubah total dan tampil sedikit nyeleneh dengan instrumen speedometer yang terletak di tengah dasbor.
Sayang, kenyamanan sedikit terganggu pada kabin belakang yang agak tegak. Kemudian power window yang kerap macet terutama pada bagian kemudi juga perlu menjadi ekstra perhatian. (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : | Billy |
KOMENTAR