Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

4 Hal Penting Yang harus Diperiksa Pada Ban Agar Perjalanan Liburan Aman

Otomotifnet - Selasa, 7 Juli 2015 | 12:28 WIB
No caption
No credit
No caption

Jakarta - Bicara soal keselamatan dan kenyamanan saat berkendara jauh. Pasti bersangkutan dengan alas karet yang membungkus pelek, yaitu ban. Apalagi libur Lebaran besok ini, jalan tol Cipali yang jadi jalan tol terpanjang di Indonesia telah dibuka. Mesti ekstra waspada nih.

Kalau besok mau berlibur, mau tak mau mesti diperhatikan lagi soal ban. Seperti biasanya, kalau jalan jauh pasti beban di mobil bertambah kan. Mulai dari jumlah penumpang yang dibawa sampai bobot tambahan dari koper atau tas oleh-oleh. Ada efeknya tuh!

Paling awal sih, kalau misalkan sekarang pakai pelek ekstra-besar, jauh melebihi ukuran standarnya. Usahakan balik dulu ke standar deh. Spesifikasinya pasti tertera kok, biasanya tertempel pada stiker di pilar A, di balik pintu.

Atau justru yang roda aslinya terlalu kecil dan ingin naik spesifikasi dengan pelek bawaan. Bisa cari ban yang tapaknya sedikit lebih lebar. Misal ukuran aslinya 185/70R14, setidaknya cukup ganti di angka 195 atau 205. Inipun mesti disadari resiko kecilnya.

“Semakin lebar permukaan ban yang menapak, akan membuat mesin butuh tenaga lebih untuk memutarnya, yang menyebabkan konsumsi BBM akan lebih boros,” ujar Badril, mekanik Rajawali di Jl. Radio Dalam Raya No.34, Jaksel.

Terus, apa saja sih yang mesti diperiksa? Langsung lihat boks di bawah ya… • (otomotifnet.com)


No caption
No credit
No caption


Kondisi Ban

Paling mudah melihat tanda TWI (Tread Wear Indicator), yang biasanya terdapat di dinding ban. TWI merupakan indikator ambang batas pemakaian ban, yang dibuat oleh setiap pabrikan dengan ketebalan 1,6 mm dari permukaan dasar tapak ban.

Biasanya berbentuk segitiga di sudut sidewall dekat ujung kembang ban. Tanda segitiga tersebut kalau diikuti akan mengarah kepada tapak ban, ditandai adanya garis tebal yang melintang di antara tapak ban. “Kalau tapak ban sudah sama dengan tanda ini, artinya ban sudah mulai gundul,” terang Kino, mekanik Andala Service & Tire Center di Jl. Radio Dalam Raya No.F1, Jaksel.

Bila mendapati tapak ban habisnya tidak merata, misal hanya bagian dalam atau sebaliknya anjurkan untuk mendatangi toko ban sebelum jalan jauh, lalu cek wheel alignment-nya (camber, caster, toe-in & out). Bila ban habis bagian dalam, mungkin setelan camber terlalu minus, begitupun sebaliknya jika habis bagian luar saja, biasanya karena camber plus.

Perhatikan juga apabila ada benjolan pada ban, bisa di bagian tapak, ada juga yang di dinding ban. Benjol biasanya terjadi akibat melindas lubang yang terlalu dalam. Hasilnya, kawat baja yang jadi struktur ban putus dan mengakibatkan karet terlihat benjol. Saat mengalami, karena tidak bisa diperbaiki, ada baiknya ban diganti baru.

No caption
No credit
No caption

Ban cadangan


Setiap mobil pasti dilengkapi dengan ban cadangan. Memang, beberapa mobil hanya punya ban serep space saver yang ukurannya jauh lebih mungil. Ban jenis ini hanya bisa dipakai untuk darurat alias jarak tempuhnya tidak lebih dari 80 km. Setelah ketemu bengkel terdekat, wajib servis ban yang kempis.

Lokasinya pun beragam. “Contoh saja ban serep Toyota Kijang Innova dan Fortuner, terletak di bawah bagasi yang harus diturunkan menggunakan alat yang sudah disediakan,” jelas Rahmat, Service Advisor Auto2000 TB. Simatupang, Jaksel.

Alat tersebut sudah tersedia di dalam tool kit bawaan. Ada yang penempatannya terpasang pada pintu belakang, seperti Mitsubishi Pajero tahun 1993-1996 atau Isuzu Panther Grand Touring tahun 2011. Ada lagi yang penempatannya enggak lazim, seperti Toyota Nav1. Ban cadangan terdapat di bawah kabin penumpang depan.

“Dengan cara memutar baut, ban serep akan turun dengan sendirinya,” ujar Dadi Hendriadi, General Manager of Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM). Sama halnya dengan Nissan Serena, namun Serena terletak di bawah bangku baris kedua.

“Cara membukanya, menggunakan kunci roda untuk melonggarkan mur pengait ban cadangan, lalu kendurkan dengan ujung kunci hingga ban serep dapat turun. Setelah itu lepas kaitan,” jelas Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy & Communication Division Product Planning Division PT. Nissan Motor Indonesia.

Oh iya, untuk ban cadangan full size, pastikan juga kondisinya masih layak pakai. Sebelum berangkat, lihat apakah tidak ada kebocoran dan tekanan angin bisa dibuat lebih tinggi sekitar 2 psi dari standarnya.

No caption
No credit
No caption

Usia Ban


Jika baru ingin membeli, tahun produksi patut diperhatikan juga nih. Bagaimana cara melihatnya? “Pada dinding terdapat angka, misalnya 1915 yang berarti diproduksi minggu ke-19 tahun 2015,” ujar Wicaksono Soebroto, GM Corporate & Marcomm PT Goodyear Indonesia Tbk. Nah, usahakan cari ban yang jadwal produksinya tidak lebih dari 3 tahun.

Itu untuk yang ingin beli ban baru ya. Beda lagi kalau ban yang terpasang sudah berusia lebih dari 3 tahun, tapi kembangannya masih bagus. “Masih bisa dipakai, dengan catatan ban tersebut harus jalan, jangan didiamkan. Beda halnya dengan ban yang usianya sudah melebihi, tapi enggak dipakai atau terjemur. Ada resiko ban mengalami retak rambut. Kalau sudah begitu, diharapkan beli ban baru,” tambah Wicaksono.

Tekanan Angin


Saat melakukan perjalanan jauh, kekurangan tekanan angin dapat menyebabkan beberapa hal yang membahayakan. Contohnya pelek bisa peyang saat kena lubang dan paling parahnya, bisa menyebabkan dinding ban retak.

Kerugian lain, belum lagi soal konsumsi bahan bakar dan kenyamanan.Mengeceknya, banyak kok yang menjual tire gauge. Atau gampangnya, sekarang juga sudah banyak SPBU yang menyediakan kompresor untuk mengisi angin ban berikut indikatornya dan gratis loh.

Tekanan standarnya bisa dilihat di stiker yang umumnya tertempel di pilar A, sama seperti stiker untuk dimensi ban. Nah untuk jalan jauh, apalagi bawa beban lebih banyak, tekanan angin bisa ditambahkan sedikit. “Kalau jumlah penumpang full, tekanan belakang wajib disamakan dengan tekanan depan,” jelas Indra dari W2 Style di Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus.



Editor : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa