Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Penggunaan Paddle Shift Bukan Sekadar Hiasan

Otomotifnet - Kamis, 18 Juni 2015 | 10:07 WIB
No caption
No credit
No caption

Jakarta - Berbagai terobosan dilakukan oleh produsen kendaraan supaya produknya semakin maju teknologi. Serta memberi nilai lebih bagi konsumennya. Teknologi yang belakangan ini banyak diaplikasi yakni penggunaan paddle shift. Sejatinya, teknologi ini berkembang dari dunia balap, seperti Formula 1 dan juga reli dunia. Untuk memberikan sensasi layaknya kendaraan balap, produsen menambahkan komponen tersebut.

Ada Dua Model

Ada dua model paddle shift. Pertama, yang mengikuti gerak kemudi dan kedua yang statis. Honda menjadi salah satu pabrikan yang mengadopsi sistem paddle shift mengikuti gerak kemudi. Sementara Mitsubishi pakai yang statis. Apapun model yang dipakai, penggunaan dan keuntungan relatif sama.

Sayang sampai saat ini masih banyak yang belum begitu paham cara pakai. Bahkan dibiarkan saja layaknya hiasan. "Ini untuk menghadirkan sensasi berkendara seperti transmisi manual. Jadi, tenaga mesin akan lebih terasa," komentar Sarto Rombe, Kepala Bengkel Honda Megatama Kapuk, Jakut.

Paddle shift juga berguna saat membutuhkan akselerasi dan deselerasi yang diinginkan. "Perpindahan gigi transmisi bisa sesuai waktu yang diinginkan. Atau saat butuh engine brake juga bisa pakai," tambah Boediarto, Department Head MMC Technical Service Department, MMC Service Group, MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.

Terkadang saat akan menyusul kendaraan lain, tenaga mesin seperti kurang. Bukan mesin yang bermasalah, tapi posisi gigi transmisi terlalu tinggi, sehingga akselerasi lambat. Pada saat ini paddle shift memberi keuntungan. Karena kendaraan akan langsung melaju, dengan catatan gigi transmisi sesuai.

OTOMOTIF pernah merasakan penggunaan paddle shift ini di Mitsubishi Pajero Sport Dakar dan All New Honda Jazz. Sangat membantu ketika membutuhkan tenaga spontan ketika ingin menyusul kendaraan lain.

Maksimalkan Tenaga

Bagaimana jika butuh engine brake? Tinggal manfaatkan tuas untuk menurunkan posisi gigi. "Tapi itupun harus sesuai dengan kecepatan yang sudah dihitung komputer. Jika masih mengganggap terlalu kencang, maka tetap tidak bisa shift down. Ini untuk mengamankan transmisi," seru Boediarto.

No caption
No credit
No caption


Pada Mitsubishi Pajero Sport Dakar, saat tuas berada di posisi D, tetap bisa pakai paddle shift (gbr.1). Salah satu keuntungannya, bisa digeber sampai nyaris menyentuh red line (gbr.2).

No caption
No credit
No caption


Di SUV ini, saat paddle shift sudah aktif maka akan aktif seterusnya. Inilah yang bisa membuat konsumsi bahan bakar cenderung lebih boros karena lupa memindahkan posisi transmisi, padahal putaran mesin sudah tinggi. Untuk mengembalikan ke posisi D lagi, tinggal ungkit dan tahan beberapa detik pada sisi + dan bertuliskan Off (gbr.3).

No caption
No credit
No caption


Penggunaannya sama saja seperti mengoperasikan tuas transmisi pada posisi + dan - (gbr.4), namun dengan kemudahan lebih baik.

No caption
No credit
No caption


Berbeda dengan All New Honda Jazz. Jika ingin mengaktifkan di posisi D, maka hanya bisa aktif sebentar saja. Jika sudah tak terpakai atau pengendara lupa menggunakan paddle shift, maka akan kembali ke posisi D. Di layar akan terpampang posisi gigi saat paddle shift terpakai (gbr.5).



Jika ingin selalu menggunakan, pindahkan tuas transmisi ke posisi S. Maka posisi gigi akan selalu tertahan sebelum dipindahkan. "Ini biasanya berguna pas jalan menanjak dan sering nyusul. Butuh tenaga sewaktu-waktu bisa tinggal gas," tambah Sarto. Sama seperti di D, posisi gigi juga akan terpampang di layar.

Nah, lebih baik lagi kalau pengemudi sudah mengenali karakter mesin kendaraannya. Misal torsi maksimum ada di putaran mesin berapa. Jadi tahu kapan harus pindah gigi. Hasilnya, penggunaan pedal ini benar-benar bisa memaksimalkan kerja mesin deh. Mudah kan... • (otomotifnet.com)


Editor : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa