Jakarta - Rem parkir atau kerap disebut sebagai rem tangan menjadi peranti yang cukup penting. Sebutan rem tangan datang karena untuk operasional biasanya menggunakan tangan dengan cara menarik tuas.
Namun nama sesungguhnya emergency brake, kerap disebut e-brake atau dikenal juga dengan parking brake. Karena tidak selamanya berada di tangan. Kerap kali ditemukan juga pada ruang kaki pengendara.
Peranti ini difungsikan saat mobil berhenti, baik ketika menunggu lampu lalu lintas atau juga saat parkir. Maksudnya supaya mobil tidak bergerak saat tak dibutuhkan. Rem ini sesungguhnya berdiri sendiri dan disebut juga dengan secondary braking system.
Untuk menggerakkannya tidak berdasar tekanan hidrolis seperti rem bawaan. Sebagian besar masih mengandalkan kabel. Namun telah dikembangkan juga yang mengandalkan sistem elektrik. Jadi terdapat ‘motor' tambahan di sistem rem belakang.
Seiring perkembangan, bentuk dan dimensi, penempatan untuk e-brake ini mulai beragam. Ada yang di bawah samping lingkar kemudi, ada yang tepat di samping kemudi, banyak juga yang berada di konsol tengah. Tak luput juga yang di ruang kaki dan kini beredar dengan sistem elektrik.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh, OTOMOTIF menghadirkan bahasan mengenai komponen ini.Sampai pada perawatannya. • (otomotifnet.com)
Konstruksi
Meskipun hadir dengan berbagai jenis, model tuas, tarik, pedal dan elektrik, semua rem parkir tersebut memiliki konstruksi yang kurang lebih sama. Berbagai jenis tersebut hanya berbeda dari sistem dan cara pengaktifannya, yaitu mekanikal dan hidrolis.
"Rem parkir yang sudah hidrolis biasanya ada di mobil-mobil nyeleneh dan super-premium, seperti ada di Peugeot, Renault dan Ferrari," jelas Harris Kian Jaya, owner bengkel Amiaw Motor Sport yang terletak di Kebon Jeruk, JakBar.
Untuk rem parkir mekanikal, sistem mengaktifkan rem menggunakan kabel. Kabel ini akan menegang ketika tuas rem parkir tangan ditarik, sehingga membuat per dari brake shoe menegang juga dan membuat pad menekan teromol di belakang. Ban belakang akan terkunci setelah rem diaktifkan secara penuh.
Bagi yang masih menggunakan jenis rem belakang teromol, modul rem parkir menyatu di dalamnya. Pada jenis ini, masalah umumnya adalah rem parkir yang sering tersangkut. Sedangkan yang sudah menggunakan piringan cakram untuk pengereman belakangnya, rem parkir dapat menyatu di kaliper utamanya, maupun terdapat brake shoe terpisah.
"Contoh pada Honda Civic FD1, konstruksi rem parkirnya menyatu dengan kaliper disc brake belakang, sehingga ketika diaktifkan, pistonnya bergerak mengaktifkan rem di belakang," tambah pria yang biasa disapa Apin tersebut.
Pada mobil yang menggunakan rem elektrik, pembeda konstruksinya adalah ada tambahan motor elektrik. Ketika diaktifkan, komputer akan mengirim perintah ke sensor motor, sehingga motor berputar untuk menggerakkan piston yang mengaktifkan rem belakang.
Seperti layaknya yang menggunakan tuas, rem parkir yang menggunakan pedal juga sama cara kerjanya. Dengan diinjak maka akan menarik kabel rem. Setelah itu selanjutnya akan mengaktifkan rem parkir.
Nah, untuk melepasnya jelas berbeda dengan sistem tuas yang model pencet. Pada rem parkir yang menggunakan pedal, harus diinjak lagi sedikit supaya bisa release. Dengan menginjak sedikit, maka pengait yang ada akan melepas kuncian pedal.
Metode lainnya ada yang pakai tuas lain untuk release. Cara kerjanya sama seperti dengan menginjak pedal sedikit. Hanya penempatannya saja yang berbeda. Pada sistem ini, maka akan ada tambahan tuas untuk mengangkat pengikat pedal tersebut. Bagi sebagian orang, rem parkir menggunakan pedal lebih menyenangkan.
Sebab menggunakan kekuatan kaki untuk mengaktifkannya. Sehingga kekuatan dan daya cengkeram rem terasa lebih pakem. Bagaimana dengan penyetelannya? Biasanya, pada batang pedal, terdapat baut atau mur penyetelan. Nah, mur itulah yang diputar untuk menentukan tinggi-dalamnya injakan pedal. •
Tuas
Sistem seperti ini mulai banyak ditemukan pada kendaraan jenis baru. Model tersebut biasanya sudah berbentuk disc brake atau rem cakram. Cara kerjanya sama dengan rem tangan tarik. Yang membedakan adalah bentuk tuasnya saja. Tuas itu memiliki fungsi untuk menarik kabel sling baja yang terhubung dengan rem di bagian belakang.
Rem tangan ini memiliki tombol pada ujung tuasnya yang berfungsi untuk melepas cengkeraman pada rem belakang. Perawatan pada rem tangan model tersebut tidak susah. "Untuk merawat sling baja agar tidak cepat ‘mulur', sebaiknya jangan terlalu sering menyetel dari kabel yang terhubung ke rem belakang. Sebaiknya diimbangi dengan menyetel langsung dari sistem pengereman," terang William dari bengkel One Second Faster. •
Elektris
Beberapa tahun yang lalu, rem parkir elektrik merupakan fitur yang hanya terdapat pada kelas premium. Mulai dari munculnya pertama kali pada BMW Seri 7 E65 pada 2001, fitur ini dianggap semakin memudahkan kerja pengemudi. . Seiring berkembangnya teknologi, fitur ini mulai hadir pada mobil-mobil level menengah.
"Rem jenis ini sudah hadir pada Chevrolet Captiva facelift, tinggal tarik dan tekan saja untuk menggunakannya," jelas Faisal, Service Manager Chevrolet Sun Motor Kebon Jeruk. Karena sudah tidak menggunakan gaya untuk menarik tuas lagi, maka kabel untuk menarik rem parkir pun sudah tidak digunakan, berpindah menggunakan motor elektrik.
Pada Captiva, motor elektrik terdapat di belakang, ada pada piringan cakramnya. Ketika tombol rem parkir diaktifkan dengan ditarik, maka komputer mengirim pesan ke sensor pada motor elektris di belakang, sehingga motor bergerak mendorong piston dan mengunci kaliper rem belakang. Oh iya, untuk mengaktifkan perlu menginjak pedal rem kaki terlebih dahulu, karena terdapat switch yang perlu aktif di pedal sebelum dapat menggunakan rem parkir elektronik tersebut.
Rem parkir elektrik ini juga hadir di Honda HR-V. Dengan fitur auto release, pengemudi tidak perlu menekan tombol rem parkir untuk menonaktivkannya, cukup injak gas saja, maka motor akan secara otomatis menarik piston dari kalipernya. Tetapi agar fitur ini bisa aktif, pengemudi perlu menggunakan sabuk pengaman, sehingga komputer mengetahui bahwa mobil sudah aman untuk melaju.
Berbeda dengan rem parkir yang masih menggunakan kabel, ketika rem parkir elektrik ini diaktifkan saat mobil tidak dalam keadaan diam, maka sensor akan mendeteksi hal tersebut dan kembali menonaktifkannya. Hal ini terjadi jika ban masih terus berputar lalu tombolnya diangkat, piston yang terdorong oleh motor elektrik akan terhalang piringan yang masih terus bergerak, sehingga sekilas akan terdegar bunyi ‘tek tek tek', dan kemudian tanda rem parkir di spidometer akan kembali mati secara otomatis. Hal ini tentu untuk mencegah mobil dari berhenti mendadak ketika tombol tidak sengaja terangkat atau dimainkan oleh anak kecil. •
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR