“Kesalahan menyetir pada wanita biasanya dari urusan preparation atau persiapan. Diantaranya kesalahan menggunakan sepatu high heels hingga posisi mobil di kecepatan yang salah. Padahal ini bisa dihindari,” buka Rifat.
Menurutnya penggunaan alas kaki high heels atau hak tinggi sangat berbahaya. “Pengemudi jadi suka liat ke bawah, sekedar mencari pedal gas dan rem atau bahkan sepatunya yang nyangkut di pedal. Ini membuat wanita jadi nggak pede saat nyetir karena posisinya kurang nyaman.”
Selain itu, pengaturan kaca spion kerap diabaikan sebelum berkendara. Justru pengaturan tersebut penting karena dapat membantu visibilitas dan meningkatkan feeling kala berkendara.
Tak kalah penting, adalah memperhatikan blind spot. Terkadang bagian samping mobil perempuan penyok karena bertabrakan. “Ini harus dilatih. Setelah melihat spion, tengok blind spot sebentar untuk meningkatkan keamanan,” urai Rifat.
Toh demikian, Rifat juga menyatakan jika wanita memiliki sederet kelebihan berkendara ketimbang pria. “Perempuan lebih smooth kala berkendara, mulai dari perpindahan gigi dan pijakan gas. Sayangnya, terkadang wanita masih susah memposisikan mobilnya. Seperti berkendara pelan di sisi kanan atau tengah jalan. Ini cukup menyulitkan saat pengemudi di belakang ingin menyalip,” tutupnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR