Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Oli Diesel, Pilih Encer Atau Kental

billy - Sabtu, 29 Desember 2012 | 11:12 WIB
No caption
No credit
No caption


Oli merupakan cairan yang sangat penting untuk berada di dalam mesin, baik bensin maupun diesel. Pada mesin diesel sendiri terbagi lagi menjadi indirect injection, direct injection, serta common rail. Meski berbeda-beda, namun oli yang dipakai tetap sama.

Tidak ada perbedaan kualifikasi oli dari mesin diesel lawas dengan mesin diesel yang sudah common rail (Gbr 1). "Kalau kita lihat dari manual book Toyota Dyna yang masuk golongan truk, dengan manual book Innova, oli yang dipakai sama saja," seru Iwan Abdurahman, Section Head Technical PT Toyota Astra Motor.

Mesin diesel memiliki tekanan yang tinggi, temperatur dan getaran yang tinggi. Oli diesel yang baik tidak mudah lepas dari komponen yang dilumasinya karena menerima beban-beban tersebut. Sehingga komponen dapat terus terlumasi dan bekerja maksimal.

Sama seperti oli mesin bensin, pada oli mesin diesel juga penting diperhatikan mengenai SAE serta grade-nya. Untuk SAE, rata-rata juga memiliki kekentalan yang sama seperti milik mesin bensin. Seperti 10W-50, 20W-50 atau 5W-30 (Gbr. 2). Setiap pabrikan mobil juga tak pernah menyantumkan hanya 1 macam SAE.

Sementara itu, grade menunjukkan kualitas dari oli itu sendiri. "Untuk mesin diesel saat ini paling bagus sudah CH," tambah pria yang bermukim di Bekasi ini. Namun belakang sudah mulai tersedia API Service CI-4 dan CI-4 PLUS (Gbr 3).

Menjadi banyak pertanyaan, apakah dengan memasukkan oli encer ke ruang mesin menjadikan lebih baik? Setiap ubahan dari spesifikasi yang tertera tentu memiliki dampak masing-masing. Jika menggunakan oli yang lebih encer, dampak positifnya mesin akan lebih mudah berputar. Performa yang akan didapat pun bisa lebih mudah dicapai.

Namun dampak negatifnya, suara mesin akan lebih terdengar. Begitu juga dengan getaran yang dihasilkan mesin menjadi lebih terasa. Selain itu, karena mesin enteng berputar, rata-rata pengguna mobil akan bermain di putaran mesin tinggi. Efeknya, umur komponen jadi lebih cepat.

Sementara, jika menggunakan oli yang lebih kental, dampak positifnya, suara mesin dapat diredam dengan baik. Sehingga terdengar lebih halus. Negatifnya, mesin akan berat berputar yang berakibat ke konsumsi bahan bakar minyak lebih tinggi. Jika dianalogikan, oli encer adalah air dan oli kental adalah lumpur. Coba kita berlari di air dan lumpur. Jelas akan lebih berat di lumpur. Demikian juga mesin.

Selain itu, sekarang juga banyak oli mesin bensin yang diklaim bisa juga untuk dipakai mesin diesel. "Kalau oli dari perusahaan besar, bisa saja kita percaya. Sebab, mereka sudah menjamin hal tersebut dan sudah lewat penelitian. Tapi kalau dari merek yang kurang terkenal, lebih baik jangan," saran pria berdarah sunda ini.

Sebenarnya, jika memungkinkan pemilihan oli tetap dipisahkan antara oli mesin diesel dan bensin. Sebab mesin diesel memiliki panas yang lebih tinggi dibanding mesin bensin. Dikhawatirkan oli yang dipakai tak mampu untuk menerima hal tersebut. Akibatnya, umur pakai komponen mesin lebih pendek. (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa