Magnet clutch jika sudah rusak, biaya cukup tinggi
Jakarta - Kerap jadi perdebatan dalam penggunaan AC di mobil. Dalam keadaan cuaca panas, lebih efektif memutar suhu ke posisi paling dingin atau justru menambah putaran kipas supaya hembusan makin kencang. "Lihat situasi terlebih dahulu.
Kalau hanya berisi 1 atau 2 orang sih, pakai suhu paling dingin tapi fan tetap 1 saja," sebut Rohim, pemilik bengkel Sejuk AC yang juga menjadi authorized workshop Denso. Menurut Rohim, dengan suhu yang diatur, maka sesungguhnya tingkat dingin AC yang disesuaikan. Ingin suhu lebih kecil yang artinya dingin, atau suhu besar yang berarti hangat atau justru panas.
"Pengaturan suhu di AC itu sesungguhnya mengatur kinerja dari kompresor," jelasnya lagi. Pada mobil-mobil dengan pengaturan suhu secara digital justru lebih enak. Tinggal setel pada tulisan LO saja, atau 1 tingkat di atasnya. Sehingga menjamin kabin tetap sejuk dan berkendara dapat nyaman.
Atur embusan fan jika kabin cukup penuh
Jika dilakukan pengaturan seperti itu, fan tetap di angka 1 dengan suhu paling kecil, maka kabin akan cepat dingin. tetapi kalau mengambil opsi, meningkatkan embusan AC, anggap saja menjadi di angka 2, maka putaran fan akan semakin kencang.
Embusan juga semakin kuat dan sampai menyeluruh ke kabin. Namun tingkat dingin dari AC akan tetap saja di posisi awal. Dengan posisi ini, biasanya kurang berhasil membuat kabin dingin. Sedikit berbeda jika kabin dalam keadaan penuh. Posisi fan sebaiknya ditingkatkan.
Demikian juga untuk suhu, buat lebih dingin dibanding hanya satu atau dua orang di kabin. Posisi ini tetap ada konsekuensinya, yakni suara gemuruh dan berisik fan akan terdengar. Bisa mengganggu obrolan dalam kabin.
Masih ada yang menganggap kalau memutar suhu ke tingkat paling dingin, akan menimbulkan frosting pada AC. "Itu tidak akan terjadi, karena suhu luar terbilang panas. Kalau suhu panas tapi membeku, maka ada yang tidak benar. Automatic dari fan sudah harus ganti atau diperiksa," tambah pemilik bengkel di Joglo, Jakbar ini.
Suhu sebaiknya lebih dari setengah
Sebaliknya jika berkendara di kondisi udara dingin. Suhu bisa dibuat lebih hangat dan embusan fan tetap di 1. Hal ini untuk menjaga suhu tetap sejuk selama perjalanan. "Tapi harus diingat, suhu tidak boleh terlalu besar. Paling tidak berada lebih dari 50 persen," terangnya.
Hal ini untuk menjaga komponen automatic tidak terlalu cepat on/off. Jika terlalu cepat on/off, maka magnet clutch akan lekas rusak. Padahal untuk menggantinya cukup mahal. Sebagai contoh untuk Toyota Avanza, dihargai sekitar Rp 950 ribu, belum berikut jasa bongkar dan freon. Jika total terima beres sekitar Rp 1,350 juta. • (otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR