Jakarta - Belakangan, apalagi sebulan menjelang Lebaran, makin banyak mobkas yang ditawarkan dengan uang muka minim. Pantauan OTOMOTIFNET di beberapa sentra mobkas Jakarta, ada MPV seharga Rp 120 jutaan bisa dicicil dengan total uang muka Rp 15 jutaan. Sementara sebuah hatchback seharga Rp 100 jutaan cukup ditebus di bawah Rp 10 juta.
“Sesuai regulasi untuk mobkas, uang muka minimum 25%,” terang Welfizon Yuza, Corporate Strategy and Communication Head Astra Credit Companies(ACC).
Menurut Welfizon, besarnya uang muka sangat mempengaruhi profil resiko terhadap perusahaan pembiayaan. Sehingga uang muka minimum kebanyakan bakalan tidak lolos lembaga pembiayaan. Aturan batas minimum 25% juga sesuai regulator. Gunanya menyaring agar Non Performing Loan(NPL) alias kredit macet oleh konsumen tidak terjadi.
Lain diaturan lain pula dipasaran. Lihat saja iklan sebuah showroom di situs jual beli(18/6)lalu, dipasang uang muka sebuah hatchback dengan uang muka total (total down payment/TDP) Rp 7 juta dan harga unit Rp 100 jutaan.
Jika dibedah seharusnya TDP terdiri dari down payment murni, cicilan pertama, asuransi dan biaya administrasi. Anggap saja asuransi Rp 2 juta(TLO/tahun). Lantas cicilan berkisar Rp 3 juta dan administrasi Rp 500 ribu. Jika ditambah totalnya sudah Rp 5,5 juta. Otomatis DP murni Rp 7 juta-Rp 5,5 juta sama dengan Rp 1,5 juta! Wah benar-benar superminim alias uang muka cuma 7% dari harga.
Menurut Rian, sebut saja begitu, salesman sebuah gerai mobkas di Jakut, sepanjang konsumen setuju mestinya tidak masalah. “Begitu leasing sudah setuju akad kredit berarti kami juga tidak masalah,” tambahnya pria yang gerainya kerap menawarkan uang muka minim.
Namun tak semua showroom juga mau membantu atur uang muka minim. “Beresiko dan takut mobil dibawa lari pembeli,” terang Gunawan, pemilik Multi Mobil di kawasan Jatinegara Kaum, Jaktim.
Mau sharing pengalaman berkaitan dengan artikel ini? Silakan kirim cerita anda ke otomotif@gramedia-majalah.com (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : |
KOMENTAR