Termas de Rio Hondo – Insiden dua lap terakhir di GP Argentina yang mengakibatkan Marc Marquez terjatuh, membuat dirinya harus belajar lebih banyak tentang Valentino Rossi.
Juara dunia bertahan itu menganggap kejadian yang membuat dirinya menggelosor di aspal sirkuit Termas de Rio Hondo sebagai hal yang memalukan. Karena ia berlomba dengan bagus.
Memimpin sejak awal lomba dan bisa terkejar lalu bersenggolan, Marquez meninggalkan seri ketiga Mini dengan tangan hampa.
Menurutnya akibat pemilihan ban yang berbeda dengan Rossi, ia jadi tidak kompetitif. Pembalap Honda ini memakai ban belakang kompon keras, sedangkan Rossi menggunakan ban ekstrakeras. Sempat unggul 4,2 detik, akhirnya bisa terkejar.
Ia menyebut strategi itu tidak berjalan dengan baik, disayangkan karena kejadian tinggal dua lap lagi. “Ketika saya lihat dia mendekat, saya memutuskan untuk sedikit mengawetkan ban,” kata Marquez yang tahun lalu menang di sini.
Marquez sempat merasakan bannya masih dalam kondisi baik dan akan fight sampai akhir. “Ketika dia mengejar saya, kami bertarung di beberapa tikungan, sayangnya kami bersenggolan dan saya jatuh,” cerita pembalap Spanyol berusia 22 tahun itu.
Juara dunia MotoGP termuda itu tidak kecewa atas insiden itu, malah ia tetap mengaggumi Rossi. “Saya selalu bilang, bahwa dia idola saya dan referensi saya. Jadi Anda harus belajar banyak darinya,” imbuh Marquez.
Kini ia menatap seri berikut di negaranya, tepatnya di sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei untuk menuai point penuh. Marquez sekarang berada di peringkat 5 dengan perolehan 36 point. (otosport.otomotifnet.com)
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR