Rencana Williams adalah untuk mengganti pembalap yang mampu mengejar Button. Namun Massa tidak melihatnya seperti itu.
“Ini tidak jelas. Aku mendengar semuanya, tetapi ini tidak jelas. Apa yang aku lakukan adalah benar. Aku mencoba yang terbaik untuk tim, itu yang terpenting. Aku yakin hasilnya tidak akan berubah kalau aku membiarkannya menyalipku, jadi sama saja. Apa yang kulakukan, menurutku sudah benar,” tegasnya.
“Aku melakukan semua yang kubisa untuk membantu tim melakukan yang terbaik untuk mengembangkan mobil dan memberikan semua pengalamanku kepada tim. Tim menghormatiku 100% dan mereka menunjukkan rasa hormat kepadaku juga setelah balap. Aku tidak punya masalah sama sekali, dan apa yang terjadi hari ini jelas bukan yang kuharapkan, tapi pastinya sudah benar,” lanjutnya.
Uniknya, chief race engineer Williams, Rod Nelson menyebut Bottas punya kesempatan lebih baik untuk mengejar Button. “Ia (Massa, Red) tidak mengetahui apa yang kami inginkan,” ujarnya.
“Anda harus mengerti bahwa kami melihat bagaimana memperkuat posisi poin konstruktor setiap kami balapan. Felipe berjalan dengan temperatur tinggi pada mesinnya dan kami agak khawatir akan hal itu sementara Valtteri punya ban lebih segar daripada Jenson,” lanjut Rod.
“Kami pikir akan lebih baik untuk memberi kesempatan bagi Valtteri supaya bisa menyalip Jenson dan jika tidak bisa tercapai dalam beberapa lap, kami akan mengganti pembalap lagi sehingga semua bisa senang. Ini bukan hal besar, setiap tim melakukannya. Ini bukan team order, hanya strategi yang didasarkan pada performa relatif dari kedua mobil,” paparnya secara teknis seraya menyebut tidak ada penggolongan pembalap di Williams.
“Kami tidak meletakkan satu pembalap di atas dan yang lain di bawah, kami tidak memiliki team order di Williams. Tidak seperti tim lain yang punya pembalap nomor 2 dan nomor 2. Di sini kami memiliki dua pembalap nomor 1,” tandasnya.
Entah kenapa Massa memutuskan untuk tidak mengikuti perintah dari pit wall yang lebih mengarah pada perbandingan performa teknis kedua mobil, seperti dikatakan Rod Nelson. Apakah Massa ingin melepas predikat pembalap nomor 2 seperti waktu dialaminya di Ferrari, selama era Michael Schumacher, Kimi Raikkonen dan Fernando Alonso? Kita lihat saja bagaimana sepak terjang Massa di tim barunya ini. (otosport.co.id)
| Editor | : |
KOMENTAR