Untuk durasinya, klep isap 281° dan ex 278°. Ukuran ini cukup tinggi dibanding mekanik lain yang masih bermain diangka 270°. Membuat karakter motor kilikan Ahon punya power besar di rpm tinggi. Joki harus panteng gas ketika start.
Klep isap membuka 32° sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 69 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 68° sebelum TMB dan menutup 30° setelah TMA.
Menggunakan klep EE5 yang punya batang 5 mm. Diameter payung klep in dibuat 33 mm dan katup buang 28 mm.
Ahon bisa dikatakan mau mengurangi gesekkan di mekanisme katup. Caranya menggunakan pelatuk model roller dari Honda Vario. Karena rocker arm model roller, kem yang dipakai harus gendut.
Untuk mengimbangi stroke yang sudah panjang, setang seher juga perlu panjang. Agar gesekkan antara seher dengan boring jadi ringan. Conecting rod punya Yamaha RX-King dipasang.
Supaya seher bisa pas terpasang, lubang di setang seher dikasih bos dari bahan kuningan. Sehingga lubang dalam bos harus dibikin 15 mm, supaya pas dengan pen seher Tiger yang 15 mm.
Kepala piston harus dibentuk ulang. “Pinggir seher dibikin mendem 0, 6 mm dari bibir atas blok. Supaya tidak menyundul head,” kata Ahon, sapaan Herman Lo.
Sisa ruang bakar dibentuk model kubah. Kini rasio kompresinya jadi 13,8 : 1. Dipadukan dengan bahan bakar bensol. Penggabutan bahan bakar diolah karburator Keihin PE28, tapi direamer jadi 32 mm. Disesaki pilot-jet 32 dan main-jet 118.
Rasio gear pastinya dimainkan agar bisa melesat lancar di trek lurus. Gigi 1 13/29, 2 14/24, 3 17/23 dan 4 18/21. Final gear 14/33. “Tmbus 7,857 detik, masih akan diperbaiki. Next time agar bisa tembus 7,6 detik,” harap Ahon dari Jl. Kartini, No. 18, Depok Lama.
DATA MODIFIKASI
Sok belakang: Daytona
Swing arm: Supertrack
Sok depan: Posh
Ban depan: Corsa 50/90-17 & 80/80-17
Knalpot: AHRS
Editor | : | billy |
KOMENTAR