Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Honda Blade, Piston Baru Jadi Tercepat

billy - Jumat, 23 Desember 2011 | 08:33 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Piston ringan mampu menghasilkan power maksimal. Seperti seher Kawahara, lebih enteng 9 gram. Membuat Honda Blade pacuan Rey Ratukore terkencang pada final HRC (Honda Racing Championsip) 2011 di Sirkuit Kenjeran, beberapa waktu lalu.

Menurut Tomy Huang, bos BRT yang meracik Blade geberan Rey, baru pertama menggunakan seher Kawahara. “Hasilnya mampu menempuh waktu tercepat di kelas 110 baik ketika QTT atau pun race. Bahkan memecahkan rekor dari semua merek motor di Kenjeran,” jelas pemilik tim Indoparts KYT Federal Oil Powered By BRT itu.

Piston lebih ringan 9 gram ditimbang setelah bentuknya sudah siap pakai. Bisa lebih enteng karena diproduksi dengan menggunakan sistem forging. Makanya seher keluaran Kawahara ini disebut forged piston.

Sistem forging bisa dibuat lebih ringan namun kuat. Karena prosesnya seperti bikin pedang. Bahan baku seher berupa pipa padat yang dipotong dan dipanaskan sampai membara. Kemudian dipukul atau ditumbuk sampai bentuknya seperti seher. Diikuti finishing menggunakan mesin bubut CNC.

Karena lebih kuat, memungkinkan piston dibuat serba lebih tipis pada setiap bagiannya. Tidak takut retak walau dikasih kompresi tinggi.

Selain itu, badan seher forging lebih sedikit menyentuh boring. Membuat gesekan antara seher dengan boring lebih ringan. Power yang dihasilkan mesin tidak banyak terbuang.

Seting di Kenjeran, Pak Tomy menggunakan rasio kompresi hanya 12,3 : 1. Cukup rendah untuk ukuran motor balap. Ini bukan berarti takut pecah sehernya. Namun karena hanya menggunakan bahan bakar SPBU, Shell Super Extra 95.


Angka oktannya cukup rendah. Tidak bisa dipadukan dengan kompresi tinggi. Namun bahan bakar dengan oktan rendah 95 seperti ini punya kalori yang lebih tinggi dibanding bensol.

Kalori tinggi mampu menghasilkan panas yang besar. Efeknya sama dengan pakai bensol dengan rasio kompresi tinggi. Jadi, power yang dihasilkan pun setara bensol dengan rasio kompresi gede.

Pertimbangan Tomy Huang dalam menggunakan Shell Super Extra, juga karena lebih murah. Serta aman terhadap komponen mesin. Tidak mudah jebol karena kompresinya rendah.

Untuk membuat power maksimal hanya menggunakan BBM rendah, kudu dibarengi dengan aliran gas bakar yang maksimal. Digunakan klep in 27,5 mm dan ex 23 mm. Flow gas bakarnya diukur menggunakan flowbench milik BRT yaitu 95 cfm pada lubang in.

Kecepatan gas bakar di lubang isap antara 105 sampai 110 meter/detik. Untuk lubang buangnya hanya 65-75 persen. Dibantu saluran gas buang R9 atau AHRS. Gonta-ganti.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Magnet : Yamaha YZ125
Sistem magnet: Basah terendam oli
CDI : BRT I-Max Super Pro Map 22
Ban depan : Comet 215-17
Oli : Federal Oil Racing

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa